RaksasaBisnis
DSSA Dikabarkan Akan Akuisisi MergeCo Hasil Merger FREN-EXCL, Begini Skemanya
Rifinet.com, Jakarta– Rumor merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguat, namun dengan twist yang mengejutkan. Informasi terbaru menyebutkan bahwa PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), perusahaan energi milik Grup Sinar Mas, akan menjadi aktor utama di balik mega-merger ini.
Sumber Rifinet.com yang dekat dengan rencana ini mengungkapkan bahwa merger akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, EXCL dan FREN akan melebur menjadi satu entitas yang disebut MergeCo. Pemegang saham EXCL yang tidak menyetujui merger ini akan diberi opsi untuk menjual saham mereka melalui mekanisme buybackdengan harga premium, yaitu di kisaran Rp2.600 – Rp2.700 per saham, lebih tinggi dari harga pasar EXCL saat ini yang berada di level Rp2.280 per saham.
Tahap kedua adalah masuknya DSSA yang akan mengakuisisi MergeCo di harga Rp4.000 per saham. Keterlibatan DSSA ini menarik perhatian karena perusahaan ini lebih dikenal sebagai produsen batu bara melalui anak usahanya PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Namun, DSSA memang sedang gencar melakukan diversifikasi dan ekspansi ke berbagai sektor di luar bisnis intinya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak FREN dan EXCL. Direktur DSSA, Hermawan Tarjono, saat dihubungi Bloomberg Technoz pada Selasa (8/10/2024), juga menyatakan belum mengetahui informasi tersebut. “Saya tidak memiliki informasi tentang FREN saat ini,” ujarnya.
Wacana merger EXCL dan FREN sebenarnya sudah bergulir sejak tahun 2023. Pada 15 Mei 2024, para pemegang saham dan pengendali Smartfren, yaitu PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data dan PT Bali Media Telekomunikasi, menandatangani kesepakatan dengan Axiata Group Berhad untuk menjajaki kemungkinan merger.
Ada beberapa faktor pendorong di balik rencana merger ini. Pertama, industri telekomunikasi Indonesia sedang mengalami tren konsolidasi. Persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan investasi yang besar untuk pengembangan infrastruktur membuat konsolidasi menjadi pilihan yang strategis. Kedua, merger akan menciptakan entitas dengan skala ekonomi yang lebih besar, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Entitas gabungan juga akan memiliki basis pelanggan yang sangat besar dan infrastruktur yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan memperluas cakupan area. Ketiga, merger akan memberikan kemampuan lebih bagi entitas gabungan untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan teknologi baru, seperti 5G, Internet of Things (IoT), dan layanan digital lainnya.
Keterlibatan DSSA dalam akuisisi MergeCo ini menunjukkan ambisi perusahaan untuk bertransformasi menjadi konglomerasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi. DSSA tidak ingin lagi hanya mengandalkan bisnis batu bara yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas. DSSA melihat sektor teknologi dan telekomunikasi sebagai ladang pertumbuhan baru yang menjanjikan. Akuisisi MergeCo akan memberikan DSSA akses ke basis pelanggan yang besar, infrastruktur yang kuat, dan potensi pengembangan berbagai layanan digital.
Langkah DSSA ini sejalan dengan strategi ekspansi yang telah dijalankan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. DSSA telah melakukan sejumlah investasi di sektor properti, energi terbarukan, dan teknologi. Pada bulan Agustus 2024, DSSA menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dan sukuk senilai Rp500 miliar yang mayoritas dananya akan digunakan untuk ekspansi ke tiga sektor, yaitu: data center, internet, dan panas bumi. Akuisisi MergeCo akan melengkapi portofolio DSSA di sektor teknologi dan memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan ekosistem bisnis digital yang lebih luas.
Meskipun merger dan akuisisi ini menawarkan banyak potensi keuntungan, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti integrasi dua perusahaan besar dengan budaya dan sistem yang berbeda, mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait seperti Kominfo dan KPPU, serta menghadapi persaingan yang tetap ketat di industri telekomunikasi.
Rencana merger EXCL dan FREN, diikuti dengan akuisisi oleh DSSA, merupakan sebuah langkah besar yang akan mengubah lanskap industri telekomunikasi Indonesia. Jika berhasil, aksi korporasi ini akan menciptakan entitas telekomunikasi raksasa dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar. Namun, tantangan integrasi, regulasi, dan persaingan tetap harus dihadapi dengan strategi yang tepat. (alief/syam)