Connect with us

RaksasaBisnis

Disney Dituduh Monopoli, 11 Juta Pelanggan DirecTV Terdampak

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Dunia hiburan Amerika Serikat sedang diguncang oleh perseteruan sengit antara raksasa hiburan Walt Disney dan penyedia TV satelit DirecTV. Tuduhan monopoli dan praktik bisnis tidak adil telah dilontarkan, mengakibatkan jutaan pelanggan kehilangan akses ke saluran-saluran favorit mereka.

DirecTV, dalam pengaduan resminya kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC), menuduh Disney menggunakan posisinya yang dominan untuk memaksakan persyaratan yang tidak adil dalam negosiasi perjanjian distribusi mereka. Salah satu tuntutan utama adalah praktik “bundling” atau penggabungan saluran, di mana Disney diduga memaksa DirecTV untuk memasukkan saluran-saluran yang kurang populer dalam paket mereka, sehingga mempersulit konsumen untuk memilih saluran yang mereka inginkan secara individual.

Selain itu, DirecTV juga mengklaim bahwa Disney bersikeras pada persyaratan penetrasi yang tidak masuk akal, yaitu memaksa DirecTV untuk mencapai tingkat penetrasi tertentu untuk saluran-saluran Disney di antara pelanggannya. Praktik ini telah dinyatakan tidak sah oleh pengadilan federal dalam kasus serupa sebelumnya.

Akibat dari perselisihan ini, lebih dari 11 juta pelanggan DirecTV telah kehilangan akses ke saluran-saluran populer milik Disney, termasuk ESPN, ABC, dan Disney Channel. Kehilangan akses ini terjadi pada saat yang sangat tidak menguntungkan, yaitu menjelang musim Liga Sepak Bola Nasional (NFL), yang merupakan salah satu acara olahraga paling populer di Amerika Serikat.

Banyak pelanggan DirecTV yang merasa frustrasi dan kecewa karena mereka tidak dapat menonton acara-acara favorit mereka. Beberapa bahkan mempertimbangkan untuk beralih ke penyedia layanan TV lainnya.

Advertisement

Disney membantah tuduhan monopoli dan menyatakan bahwa mereka terus bernegosiasi dengan DirecTV untuk mencapai kesepakatan yang adil. Namun, perusahaan tersebut juga menekankan pentingnya melindungi nilai jaringan andalannya, seperti ESPN, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi Disney.

Perselisihan antara Disney dan DirecTV menyoroti perdebatan yang lebih luas tentang masa depan model bundling program di era streaming. Dengan semakin banyaknya konsumen yang beralih ke layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan Disney+, model bundling tradisional semakin dipertanyakan.

DirecTV berusaha menawarkan paket yang lebih fleksibel dan terjangkau, memungkinkan pelanggan untuk memilih saluran yang mereka inginkan secara individual. Namun, Disney dan perusahaan media besar lainnya berargumen bahwa model bundling diperlukan untuk melindungi investasi mereka dalam konten berkualitas tinggi.

Saat ini, nasib jutaan pelanggan DirecTV dan masa depan model bundling program masih belum jelas. FCC akan memainkan peran penting dalam menyelesaikan perselisihan ini, dan keputusannya dapat memiliki dampak yang signifikan pada industri hiburan secara keseluruhan.

Apakah Disney akan dituduh melakukan praktik monopoli? Akankah model bundling tradisional bertahan di era streaming? Semua mata tertuju pada perkembangan selanjutnya dalam perselisihan ini. Satu hal yang pasti, pertarungan antara Disney dan DirecTV ini akan menjadi tonggak penting dalam evolusi industri hiburan di era digital. (nova/fine)

Advertisement