CrowdStrike Peringatkan Ancaman Malware Baru Pasca Gangguan Windows

Rifinet.com – CrowdStrike, perusahaan keamanan siber terkemuka, mengeluarkan peringatan baru terkait ancaman malware yang memanfaatkan gangguan Windowsbaru-baru ini.

Malware tersebut, yang disebarkan melalui arsip zip bernama “crowdstrike-hotfix.zip”, berisi payload pembajak yang memuat Remcos, sebuah alat akses jarak jauh yang sering disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber.

Gangguan Windows yang terjadi pekan lalu, yang awalnya dikaitkan dengan pembaruan perangkat lunak CrowdStrike, berdampak pada jutaan perangkat di seluruh dunia.

CrowdStrike telah mengonfirmasi bahwa gangguan tersebut bukan merupakan serangan siber, namun pelaku kejahatan siber telah memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan malware.

Malware yang baru ditemukan ini menggunakan bahasa Spanyol dalam instruksinya, menunjukkan bahwa serangan tersebut kemungkinan menargetkan pelanggan CrowdStrike di Amerika Latin.

CrowdStrike telah mengidentifikasi beberapa domain palsu yang meniru identitas perusahaan sebagai bagian dari kampanye ini.

“Ini adalah contoh pertama yang kami amati di mana pelaku ancaman memanfaatkan masalah konten Falcon untuk mendistribusikan file berbahaya yang menargetkan pelanggan CrowdStrike,” tulis perusahaan tersebut dalam sebuah posting blog.

CrowdStrike mendesak pelanggannya untuk berhati-hati terhadap email atau pesan mencurigakan yang mengklaim berasal dari perusahaan, dan untuk tidak mengunduh atau membuka lampiran dari sumber yang tidak tepercaya.

Perusahaan juga telah merilis panduan remediasi untuk membantu pelanggan melindungi diri dari ancaman ini.

Gangguan Windows yang disebabkan oleh pembaruan CrowdStrike telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan perangkat lunak perusahaan.

CrowdStrike telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dan memastikan keamanan pelanggannya. Namun, insiden ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman malware yang terus berkembang.