CakrawalaTekno
China Luncurkan Satelit Tandingan Starlink, Siap Bersaing di Orbit Rendah Bumi
Rifinet.com – Dalam upaya mengejar ketertinggalan di sektor teknologi luar angkasa, China resmi meluncurkan satelit tandingan Starlink milik SpaceX. Peluncuran ini menandai langkah besar dalam ambisi China untuk membangun jaringan satelit broadband global mereka sendiri, yang disebut “G60 Starlink Plan” atau “Seribu Konstelasi”.
Satelit pertama dari konstelasi ini diluncurkan oleh Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST) dari Taiyuan Satellite Centre, salah satu pusat peluncuran satelit dan misil utama China. Peluncuran ini merupakan bagian dari rencana ambisius SSST untuk memiliki 15.000 satelit di orbit rendah Bumi (LEO) pada tahun 2030.
Orbit rendah Bumi menjadi medan pertempuran baru dalam persaingan teknologi luar angkasa, karena menawarkan biaya peluncuran yang lebih murah dan latensi yang lebih rendah dibandingkan orbit yang lebih tinggi. Starlink, dengan lebih dari 5.500 satelit di LEO, saat ini mendominasi pasar broadband satelit, melayani konsumen, bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia.
Militer China juga melihat potensi strategis dari konstelasi satelit LEO, terutama setelah mengamati peran Starlink dalam perang Ukraina. Para peneliti militer China telah mempelajari bagaimana Starlink digunakan untuk komunikasi dan pengintaian di medan perang, dan melihatnya sebagai ancaman potensial bagi aset luar angkasa China.
Peluncuran satelit China ini menandai babak baru dalam persaingan teknologi luar angkasa antara China dan Amerika Serikat. Persaingan ini tidak hanya memiliki implikasi komersial, tetapi juga implikasi militer dan geopolitik yang signifikan.