CakrawalaTekno
ChatGPT Makin Canggih, Kini Bisa Diajak Ngobrol dengan 50 Bahasa!
Rifinet.com, Jakarta– OpenAI, perusahaan di balik chatbot AI populer ChatGPT, kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan fitur audio terbaru mereka, Advanced Voice Mode (AVM). Fitur canggih ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan ChatGPT melalui suara, layaknya berbicara dengan asisten virtual sungguhan.
AVM membawa pengalaman berinteraksi dengan ChatGPT ke level yang lebih tinggi. Tak hanya sekadar mengenali perintah suara, AVM juga mampu memahami berbagai aksen dan nuansa bahasa, sehingga percakapan terasa lebih natural dan lancar.
OpenAI telah menambahkan lima suara baru yang diberi nama-nama bernuansa alam, seperti Arbor, Maple, Sol, Spruce, dan Vale. Dengan total sembilan pilihan suara, termasuk Breeze, Juniper, Cove, dan Ember, pengguna dapat memilih suara yang paling sesuai dengan preferensi mereka. Nama-nama yang terinspirasi dari alam ini mencerminkan tujuan utama AVM, yaitu menciptakan pengalaman penggunaan ChatGPT yang lebih natural dan membumi.
Selain peningkatan dalam pengenalan suara, OpenAI juga memberikan kontrol lebih kepada pengguna untuk mengatur pengalaman berinteraksi dengan ChatGPT. Fitur Instruksi Kustom memungkinkan pengguna untuk memberikan instruksi spesifik tentang bagaimana ChatGPT harus merespons, misalnya dengan gaya bahasa tertentu atau tingkat formalitas yang diinginkan. Sementara itu, fitur Memori memungkinkan ChatGPT untuk mengingat konteks percakapan sebelumnya, sehingga pengguna tidak perlu mengulang informasi yang sudah disampaikan.
Peluncuran AVM dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, fitur ini akan tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus dan Teams. Pelanggan Enterprise dan Edu akan mendapatkan akses pada minggu berikutnya. OpenAI juga berencana untuk meluncurkan AVM ke semua pengguna Plus dan Team di aplikasi ChatGPT selama seminggu ke depan.
Namun, perlu dicatat bahwa AVM belum tersedia di beberapa wilayah, termasuk Uni Eropa, Inggris, Swiss, Islandia, Norwegia, dan Liechtenstein. OpenAI belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kapan AVM akan tersedia di wilayah-wilayah tersebut.
Perjalanan pengembangan AVM tidak selalu mulus. Sebelumnya, OpenAI sempat menghadapi ancaman hukum dari aktris Scarlett Johansson terkait suara AI bernama Sky yang dianggap terlalu mirip dengan suaranya. OpenAI segera menghapus suara tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada niat untuk meniru suara Johansson. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya memperhatikan aspek etika dan legalitas dalam pengembangan teknologi AI, terutama yang berkaitan dengan representasi suara manusia.
Meskipun demikian, OpenAI tidak menyerah dan terus melakukan perbaikan. Mereka mengklaim bahwa AVM kini lebih baik dalam memahami aksen dan percakapan menjadi lebih lancar. Hal ini dicapai melalui pengujian dan iterasi yang terus-menerus, serta penggunaan teknologi pembelajaran mesin terbaru. OpenAI juga secara aktif melibatkan pengguna dalam proses pengembangan, dengan mengumpulkan umpan balik dan masukan untuk meningkatkan kualitas AVM.
Peluncuran AVM merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan teknologi AI percakapan. Dengan kemampuan untuk memahami dan merespons suara manusia secara lebih alami, AVM membuka peluang baru untuk berbagai aplikasi, mulai dari asisten virtual yang lebih canggih hingga alat bantu pembelajaran bahasa yang interaktif.
Bayangkan sebuah asisten virtual yang dapat memahami perintah Anda dengan sempurna, bahkan ketika Anda berbicara dengan aksen daerah atau menggunakan bahasa gaul. Atau bayangkan sebuah aplikasi pembelajaran bahasa yang dapat memberikan umpan balik langsung tentang pengucapan Anda dan membantu Anda meningkatkan kemampuan berbicara Anda.
OpenAI terus berkomitmen untuk mengembangkan teknologi AI yang bermanfaat bagi manusia. Dengan peluncuran AVM, mereka kembali menunjukkan dedikasinya untuk menciptakan masa depan di mana interaksi antara manusia dan AI menjadi semakin mulus dan intuitif. AVM bukan hanya sekadar fitur baru, tetapi juga sebuah visi tentang bagaimana teknologi dapat memperkaya kehidupan kita dan membantu kita mencapai potensi penuh kita.
Dengan terus mengembangkan dan menyempurnakan AVM, OpenAI berharap dapat menjembatani kesenjangan antara manusia dan mesin, menciptakan kolaborasi yang harmonis antara kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan. Masa depan interaksi manusia-AI terlihat semakin cerah, dan AVM adalah salah satu langkah penting menuju masa depan tersebut. (nova/fine)