CakrawalaTekno
Biaya Tinggi dan Kualitas Data Hambat Adopsi AI di Korporasi
Rifinet.com – Laporan terbaru F5, perusahaan keamanan aplikasi multi-cloud, mengungkap bahwa biaya komputasi yang tinggi dan kekhawatiran tentang kualitas data menjadi hambatan utama bagi korporasi dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI).
Survei terhadap para pemimpin korporasi menunjukkan bahwa 62% responden menganggap biaya komputasi sebagai pertimbangan utama dalam memperluas penggunaan AI. Sementara itu, 57% responden khawatir tentang kualitas sistem keamanan yang terkait dengan implementasi AI.
“Implementasi AI tanpa pendekatan yang aman dapat menimbulkan risiko dan mengancam keamanan suatu korporasi,” demikian kutipan dari laporan F5.
Meskipun 75% korporasi telah mengadopsi sistem AI dalam operasi bisnis mereka, 72% di antaranya melaporkan masalah kualitas data dan inkompetensidata yang signifikan.
Kunal Anand, Executive Vice President dan Chief Technology Officer F5, menekankan bahwa AI adalah sumber daya yang disruptif, namun implementasinya yang rumit dapat meningkatkan risiko keamanan jika tidak dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Laporan F5 juga menyoroti bahwa banyak korporasi yang kurang memperhatikan kebutuhan akan fondasi yang kokoh dalam implementasi AI, yang tidak hanya menurunkan efektivitas sistem tetapi juga membawa perusahaan ke ambang ancaman keamanan.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa hanya 24% responden yang telah mengimplementasikan AI secara operasional, dengan penggunaan utama untuk copilot dan alat produktivitas karyawan (40%) serta fitur layanan konsumen seperti chatbots(36%).
F5 menekankan pentingnya mengatasi tantangan infrastruktur data, model, aplikasi layanan, dan lapisan-lapisan lainnya untuk mencapai adopsi dan aplikasi AI yang luas dan sukses.