Connect with us

RaksasaBisnis

BCA Hadapi Tantangan Kredit UMKM di Tengah Perlambatan Ekonomi

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan tantangan dalam penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah perlambatan ekonomi. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa penurunan daya beli dan kondisi makroekonomi yang kurang menguntungkan menjadi faktor utama yang mempengaruhi permintaan kredit UMKM.

“Kami harus melihat situasi dan kondisi makro. Jika kondisi ekonomi bagus, kami bisa mempercepat penyaluran kredit. Namun, jika kondisi kurang bagus, permintaan juga tidak ada,” ujar Jahja saat pembukaan BCA UMKM Fest 2024 di Jakarta Selatan.

Meskipun BCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 15,5% YoY menjadi Rp850 triliun pada semester I 2024, sektor UMKM mengalami perlambatan. Jahja menjelaskan bahwa BCA tidak dapat menyalurkan kredit UMKM secara agresif karena pergerakan modal kerja yang stagnan.

Untuk mengatasi tantangan ini, BCA berupaya mendorong penjualan UMKM melalui berbagai inisiatif, termasuk BCA UMKM Fest. “Jika omzet UMKM meningkat, pasti butuh tambahan kredit. Oleh karena itu, kami ingin membantu mereka meningkatkan penjualan,” tambah Jahja.

Data dari laporan keuangan BCA semester I 2024 menunjukkan bahwa kredit korporasi naik sebesar 19,9% YoY mencapai Rp388,6 triliun, sementara kredit UMKM tumbuh 12,7% YoY menjadi Rp114,4 triliun.

Advertisement

BCA optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan terhadap UMKM, pertumbuhan kredit di sektor ini dapat kembali meningkat seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi.