RaksasaBisnis
Bank Permata Jadi Jembatan Bisnis Indonesia-Thailand

Rifinet.com, Jakarta – Bank Permata (BNLI) tengah bertransformasi menjadi jembatan bagi ekspansi bisnis Indonesia ke pasar global, khususnya Thailand. Visi ini digaungkan oleh Bangkok Bank, pemegang saham pengendali Bank Permata, yang ingin menjadikan bank ini sebagai pilar utama bagi nasabah Indonesia yang berbisnis di luar negeri. Fokusnya adalah memfasilitasi transaksi cross-borderdan memanfaatkan jaringan internasional Bangkok Bank yang telah berpengalaman mendampingi ekspansi perusahaan Thailand di kancah global.
Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli, mengungkapkan bahwa Bangkok Bank memiliki rekam jejak yang kuat dalam mendukung perusahaan Thailand berekspansi ke mancanegara. Strategi inilah yang akan diadopsi untuk mendorong perusahaan Indonesia menembus pasar internasional, khususnya ke Thailand. Meliza optimis sinergi ini akan membuka peluang baru bagi nasabah Bank Permata untuk mengembangkan bisnis di tingkat regional.
“Bangkok Bank ingin sekali PermataBank mendukung nasabah-nasabah yang memiliki bisnis di luar Indonesia. Ini visi mereka sejak awal,” ujar Meliza saat ditemui di Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2024).
Meskipun berorientasi pada ekspansi global, Meliza menegaskan bahwa Bank Permata tetap berkomitmen menjadi bank lokal yang beroperasi sesuai dengan regulasi dan kearifan lokal Indonesia.
“Kami ingin kearifan lokal yang kami miliki di PermataBank dapat memperkaya nasabah di Indonesia maupun di luar negeri dalam mengembangkan bisnis mereka,” tambahnya.
Bangkok Bank Public Company Limited, didirikan pada tahun 1944, merupakan bank komersial terbesar di Thailand. Bank ini memiliki jaringan internasional yang luas, dengan cabang di 14 negara, termasuk pusat keuangan utama seperti Hong Kong, Singapura, London, dan New York. Bangkok Bank memiliki reputasi yang kuat dalam memberikan layanan perbankan korporasi, terutama dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi internasional. Keahlian ini akan menjadi aset berharga bagi Bank Permata dalam mengembangkan bisnis cross-border.
Bangkok Bank resmi mengakuisisi Bank Permata pada Mei 2020 dengan nilai akuisisi mencapai Rp33,66 triliun. Akuisisi ini menandai babak baru bagi Bank Permata, yang ditandai dengan berbagai perubahan, termasuk pergantian logo menjadi bunga lotus, simbol ikonik Bangkok Bank, pada 27 September 2024.
Perubahan ini merupakan bagian dari strategi penyelarasan untuk menciptakan citra yang kohesif dan terintegrasi dengan Bangkok Bank. Saat ini, Bangkok Bank menggenggam 89,12% saham BNLI setelah melepas 3,47 miliar saham pada Agustus 2024 untuk memenuhi kewajiban penawaran tender wajib berdasarkan POJK No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
Sinergi antara Bank Permata dan Bangkok Bank diharapkan dapat menciptakan peluang baru dan mendorong pertumbuhan bisnis kedua belah pihak. Bank Permata akan memanfaatkan jaringan internasional Bangkok Bank untuk memfasilitasi ekspansi nasabah Indonesia ke pasar global, sementara Bangkok Bank dapat memperluas jangkauannya di Indonesia melalui jaringan Bank Permata yang kuat di pasar domestik.
Indonesia dan Thailand merupakan dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kerja sama kedua negara di sektor perbankan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di kawasan regional. Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, merupakan pasar yang menjanjikan bagi industri perbankan.
Thailand, sebagai salah satu negara dengan ekonomi termaju di Asia Tenggara, memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengembangkan industri keuangan. Kerja sama antara Bank Permata dan Bangkok Bank diharapkan dapat memanfaatkan potensi pasar ini dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Tentu saja, Bank Permata juga menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Beberapa tantangan tersebut antara lain persaingan dari bank lokal dan asing, perkembangan teknologi yang menuntut inovasi, perubahan regulasi, kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan pentingnya memperkuat tata kelola perusahaan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut dan mencapai visinya, Bank Permata perlu mengembangkan strategi yang komprehensif. Strategi ini meliputi upaya untuk memperkuat segmen ritel dengan meningkatkan pangsa pasar melalui inovasi produk dan layanan serta pemanfaatan teknologi digital. Bank Permata juga perlu meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan proses bisnis dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga menjadi fokus penting dengan meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Terakhir, Bank Permata perlu memperkuat tata kelola perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk menjamin keberlanjutan bisnis.
Bank Permata berada pada posisi yang strategis untuk menjadi jembatan bisnis antara Indonesia dan Thailand. Dengan dukungan Bangkok Bank dan strategi yang tepat, Bank Permata optimistis dapat mencapai visinya sebagai bank terkemuka di Indonesia dan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Transformasi Bank Permata pasca akuisisi oleh Bangkok Bank merupakan sebuah perkembangan yang menarik untuk diamati. Sinergi antara kedua bank ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru dan memberikan kontribusi positif bagi industri perbankan di Indonesia dan Thailand. (nova/fine)
