Connect with us

FinTech

Bank Jumbo Berlomba Luncurkan Super App, Dongkrak Pendapatan Non-Bunga

Published

on

Rifinet.com, Jakarta

Rifinet.com, Jakarta – Persaingan bank-bank raksasa semakin memanas dengan peluncuran super app. BCA, BNI, dan Bank Mandiri berlomba-lomba meluncurkan super appuntuk mendongkrak pendapatan non-bunga dan memperkuat posisi di pasar keuangan digital.

BCA Mobile dan myBCA menjadi andalan BCA dalam menyediakan solusi mobile bankingyang lengkap dan inovatif.

Fitur-fitur seperti biometrik, transfer via QRIS, investasi melalui Welma, dan PayLater BCA semakin memperkaya pengalaman pengguna.

Fitur terbaru, Poket Valas, memungkinkan nasabah memiliki kantong dana dalam mata uang asing yang terhubung dengan satu rekening.

Advertisement

BNI juga tak mau ketinggalan dengan meluncurkan super app wondr. Aplikasi ini diharapkan dapat memperbaiki struktur pendanaan BNI dengan meningkatkan jumlah nasabah ritel dan mendorong pertumbuhan CASA.

BNI menargetkan peningkatan signifikan dalam jumlah transaksi, dari 5 juta menjadi 7 juta pada akhir tahun, melalui wondr.

Bank Mandiri telah lebih dulu meluncurkan Super App Livin’ by Mandiriyang berhasil mengelola 846 juta transaksi senilai Rp921 triliun pada kuartal I/2024.

Aplikasi ini telah memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan pendapatan non-bunga Bank Mandiri, terutama dari fee based incomeyang mencapai Rp557 miliar.

Peluncuran super app ini merupakan strategi penting bagi bank-bank jumbo untuk meningkatkan pendapatan non-bunga di tengah tren suku bunga acuan yang tinggi.

Advertisement

Selain itu, super appjuga menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar.

Data Pendukung:

  • BCA: Pertumbuhan CASA 7,1% menjadi Rp896,8 triliun pada Maret 2024. Pendapatan selain bunga tumbuh 6,8% YoY menjadi Rp6,4 triliun.
  • BNI: Target pertumbuhan fee based income dan average balance dobel digit hingga akhir tahun. Target peningkatan jumlah transaksi dari 5 juta menjadi 7 juta.
  • Bank Mandiri:Livin’ by Mandiri mengelola 846 juta transaksi senilai Rp921 triliun pada kuartal I/2024. Fee based income Livin’ by Mandiri mencapai Rp557 miliar.