RaksasaBisnis
Aset Perbankan RI Capai Rp12.048 Triliun, Bank Swasta Kuasai Pangsa Pasar
Rifinet.com, Jakarta– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total aset perbankan nasional pada semester I 2024 mencapai Rp12.048,21 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data Statistik Perbankan Indonesia terbaru dari OJK mengungkapkan bahwa bank swasta nasional mendominasi pangsa pasar aset perbankan, diikuti oleh bank BUMN dan BPD.
Bank Swasta Unggul, Bank Asing Tumbuh Pesat
Bank swasta nasional mencatatkan aset sebesar Rp5.377,46 triliun, menguasai 44,63% total aset industri perbankan per Juni 2024. Angka ini meningkat 7,65% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, bank BUMN (Persero) berada di posisi kedua dengan aset Rp5.076,69 triliun atau 42,14% dari keseluruhan aset industri. Pertumbuhan aset bank BUMN mencapai 10,33% secara tahunan.
Meskipun memiliki pangsa pasar terkecil, bank asing mencatat pertumbuhan aset paling tinggi, mencapai 15,5% yoy, dengan total aset Rp599,63 triliun per Juni 2024.
BCA dan Mandiri Pimpin, BRI Mengejar
Di antara bank swasta, BCA (BBCA) tetap menjadi yang terbesar dengan total aset Rp1.425,42 triliun, tumbuh 5,06% yoy.
Bank Mandiri (BMRI) memimpin di kelompok bank BUMN dengan aset konsolidasi sebesar Rp2.257,80 triliun, meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya. BRI (BBRI) menyusul dengan aset Rp1.977,37 triliun, tumbuh 9,45% yoy.
Prospek Industri Perbankan
Pertumbuhan aset perbankan yang positif mencerminkan kinerja industri yang kuat di tengah tantangan ekonomi global. Dominasi bank swasta menunjukkan daya saing mereka yang tinggi dalam menarik nasabah dan mengelola aset.
Namun, bank BUMN tetap memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan nasional dan menyediakan akses keuangan yang luas bagi masyarakat.
Pertumbuhan pesat bank asing juga perlu diperhatikan, karena dapat meningkatkan persaingan dan mendorong inovasi di industri perbankan Indonesia.
Ke depan, industri perbankan diharapkan terus berkembang dengan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan inklusi keuangan, dan adopsi teknologi digital yang semakin pesat. (alief/syam)