RaksasaBisnis
Apple Tolak Tawaran Menggiurkan Microsoft, Tetap Setia pada Google
Rifinet.com – Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Apple menolak tawaran Microsoft untuk menjadikan Bing sebagai mesin pencari default di perangkat Apple, meskipun Microsoft menawarkan untuk memberikan Bing secara gratis dan berbagi 100% pendapatannya. Keputusan ini menegaskan dominasi Googledi pasar mesin pencari dan menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Microsoft dalam upaya menggeser raksasa teknologi tersebut.
Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Layanan Apple, menyatakan bahwa tidak ada harga yang dapat membujuk Apple untuk beralih dari Google ke Bing. “Mereka menawarkan untuk memberi kami Bing secara gratis. Mereka bisa memberi kami seluruh perusahaan,” ujar Cue.
Keputusan Apple didasarkan pada studi komprehensif tahun 2021 yang menunjukkan bahwa Google memberikan pengalaman pencarian yang lebih unggul dibandingkan Bing. Selain itu, kesepakatan Apple dengan Google sangat menguntungkan secara finansial, sehingga beralih ke Bing akan membahayakan pendapatan Apple.
CEO Apple, Tim Cook, menekankan bahwa mesin pencari Google bukan hanya keputusan bisnis, tetapi juga pilihan produk yang selaras dengan komitmen Apple untuk memberikan pengalaman pengguna terbaik. “Ini adalah produk yang bagus untuk pelanggan kami, dan kami ingin pelanggan kami tahu bahwa mereka mendapatkan mesin pencari Google. Ini adalah hubungan simbiosis. Google adalah mesin pencari terbaik,” kata Cue.
Kasus antimonopoli yang sedang berlangsung terhadap Google di Amerika Serikat telah mengungkap pengaturan keuangan yang luas antara Google dan Apple, termasuk pembayaran hingga USD 26 miliar pada tahun 2021 saja. Keputusan hakim bahwa Google adalah monopoli memiliki implikasi yang signifikan untuk masa depan pasar mesin pencari, meskipun juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pesaing seperti Bing.
CEO Microsoft, Satya Nadella, mengkritik praktik bisnis Google dan kesepakatan eksklusifnya dengan Apple, yang menurutnya telah membatasi potensi pertumbuhan Bing. Nadella bahkan menyatakan bahwa Microsoft bersedia membayar hingga USD 15 miliar per tahun untuk mengamankan perjanjian serupa dengan Apple.
Meskipun Microsoft telah membuat kemajuan signifikan dalam mengintegrasikan AI ke dalam Bing, platform ini masih berjuang untuk bersaing dengan posisi Google yang sudah mengakar. Kendati begitu, AI memiliki potensi untuk merevolusi pencarian di masa depan, tetapi seperti yang dicatat oleh hakim, “AI suatu hari nanti secara mendasar dapat mengubah pencarian, tetapi tidak dalam waktu dekat.”
Keputusan Apple untuk tetap setia pada Google menunjukkan bahwa dominasi raksasa teknologi ini di pasar mesin pencari masih jauh dari tergoyahkan. Meskipun Microsoft terus berinovasi dan menawarkan insentif yang menggiurkan, Apple tetap yakin bahwa Google adalah pilihan terbaik bagi penggunanya.