RaksasaBisnis
Apple Paksa Patreon Gunakan Sistem Pembayarannya, Dengan Biaya Potongan 30%
Rifinet.com – Apple kembali berulah. Kali ini, raksasa teknologi tersebut memaksa platform crowdfunding populer, Patreon, untuk menggunakan sistem pembayaran bawaannya di iOS. Kebijakan ini akan mengakibatkan setiap transaksi di Patreon, termasuk langganan baru, terkena potongan biaya sebesar 30% oleh Apple.
Patreon, yang selama ini menjadi andalan para kreator konten untuk mendapatkan dukungan finansial dari penggemarnya, kini harus menghadapi dilema baru. Selama bertahun-tahun, Patreon berhasil menghindari potongan biaya 30% Apple dengan menggunakan sistem pembayaran eksternal di iOS. Namun, Apple kini memaksa Patreon untuk beralih ke sistem pembayaran bawaannya paling lambat 4 November, atau aplikasi mereka akan dihapus dari App Store.
Patreon sendiri hanya membebankan potongan sekitar 8-12% dari biaya langganan dan 5% untuk pembelian produk digital. Potongan 30% dari Apple tentu akan sangat memberatkan para kreator, terutama mereka yang masih kecil dan baru memulai.
Untuk mengatasi masalah ini, Patreon akan secara otomatis menaikkan biaya langganan baru dan harga konten digital di platform iOS. Kebijakan ini tidak akan berlaku bagi mereka yang sudah berlangganan. Kreator juga memiliki opsi untuk tidak menaikkan harga dan menanggung potongan biaya tersebut, meskipun Patreon tidak merekomendasikannya.
Alternatif lain yang disarankan Patreon adalah mengarahkan pelanggan untuk bertransaksi melalui platform lain, seperti aplikasi Android atau website.
Keputusan Apple ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan kreator konten. Banyak yang merasa dirugikan dan khawatir akan kehilangan pendapatan mereka. Patreon sendiri telah menyatakan keberatannya terhadap kebijakan Apple ini, namun mereka tampaknya tidak memiliki banyak pilihan selain mengikuti aturan Apple jika ingin tetap hadir di App Store.
Kasus ini kembali menyoroti praktik bisnis Apple yang kerap dianggap merugikan para pengembang aplikasi. Sebelumnya, Apple juga pernah berselisih dengan perusahaan besar lain seperti Epic Games dan Spotify terkait kebijakan App Store-nya.
Apakah Apple akan terus melanjutkan praktik bisnisnya yang kontroversial ini? Atau akankah ada perubahan kebijakan di masa depan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. (nova/fine)