Connect with us

E-Commerce

Alibaba Bangkit dari Keterpurukan Pasca Ditinggal Jack Ma

Published

on

Rifinet.com– Setelah bertahun-tahun menghadapi tantangan berat pasca kepergian Jack Ma dan pengawasan ketat dari pemerintah China, Alibaba akhirnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Perusahaan e-commerce raksasa ini berhasil menyelesaikan masalah terkait tuduhan praktik monopoli yang diajukan oleh otoritas China pada tahun 2021.

Selama tiga tahun, Alibaba berada di bawah pengawasan ketat regulator pemerintah Presiden Xi Jinping. Pada tahun 2021, perusahaan didenda sebesar 18,23 miliar yuan sebagai hasil investigasi yang dilakukan oleh Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR). Investigasi tersebut berfokus pada praktik pemaksaan Alibaba terhadap pedagang untuk memilih salah satu dari dua platform e-commerce mereka.

Namun, kini SAMR menyatakan bahwa Alibaba telah melakukan perbaikan yang signifikan dan mematuhi regulasi antimonopoli. Meskipun proses pengawasan telah selesai, SAMR akan terus membimbing Alibaba untuk meningkatkan kepatuhan, efisiensi, dan inovasi.

Analis dari Jefferies melihat akhir dari proses “kepatuhan” ini sebagai hal positif bagi Alibaba. Mereka berpendapat bahwa ini akan menjadi awal yang baru bagi perusahaan dan memastikan kepatuhan mereka terhadap regulasi.

Kebangkitan Alibaba ini menjadi angin segar bagi kerajaan bisnis yang didirikan oleh Jack Ma. Sejak kepergian Jack Ma pada tahun 2019, Alibaba menghadapi berbagai masalah, termasuk kritik Jack Ma terhadap regulator China pada tahun 2020 yang berujung pada penyelidikan pemerintah terhadap Alibaba dan penghentian IPO Ant Group.

Advertisement

Setelah kejadian tersebut, Jack Ma menghilang dari publik dan dilaporkan berkelana di beberapa negara. Namun, dengan penyelesaian masalah monopoli dan tanda-tanda kebangkitan Alibaba, masa depan perusahaan tampaknya lebih cerah. (fine/fine)