Connect with us

FinTech

Akseleran Bantah Kaitan Kredit Macet dengan Penurunan Kelas Menengah

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– CEO Akseleran, Ivan Nikolas, membantah adanya hubungan langsung antara peningkatan kredit macet di platform P2P lending dengan penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia.

Data OJK menunjukkan kenaikan outstanding kredit macet pada kelompok usia produktif (35-54 tahun) menjadi Rp557,34 miliar pada Juni 2024. Sementara itu, BPS mencatat penurunan jumlah kelas menengah sebesar 9,4 juta orang dalam periode 2019-2024.

“Peningkatan kredit macet ini belum tentu disebabkan oleh penurunan kelas menengah,” ujar Ivan. Ia berpendapat bahwa faktor suku bunga Bank Indonesia memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas kredit P2P lending. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan beban bunga peminjam dan risiko kredit macet.

Ivan menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam penilaian pinjaman untuk menekan risiko kredit macet. Akseleran sendiri tidak memiliki strategi khusus terkait penurunan kelas menengah, namun terus memantau kondisi ekonomi dan melakukan penyesuaian manajemen risiko sesuai kebutuhan.

TWP90 Akseleran saat ini berada di angka 0,13%, dan Ivan optimis akan tetap stabil rendah, terutama jika suku bunga BI diturunkan dalam beberapa bulan mendatang. Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman online sebesar Rp3,4 triliun pada tahun 2024. (alief/syam)

Advertisement