Connect with us

RaksasaBisnis

650 Karyawan Xbox Akan di-PHK Oleh Microsoft

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Kabar mengejutkan kembali datang dari raksasa teknologi Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington ini mengumumkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru yang berdampak pada 650 karyawan di divisi game Xbox. Keputusan ini menjadi babak ketiga PHK di unit video games Microsoft dalam kurun waktu kurang dari setahun, menyusul akuisisi besar-besaran Activision Blizzard senilai US$69 miliar pada tahun 2023.

CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer, dalam memo internalnya menjelaskan bahwa PHK ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menyelaraskan struktur tim pasca akuisisi dan menata bisnis untuk kesuksesan jangka panjang. “Kami telah membuat keputusan sulit untuk menghilangkan sekitar 650 peran di Microsoft Gaming —sebagian besar fungsi korporat dan pendukung— untuk mengatur bisnis kami agar sukses dalam jangka panjang,” tulis Spencer, dikutip dari The Verge.

Meskipun PHK ini berdampak signifikan pada divisi Xbox, Spencer memastikan bahwa tidak ada game, perangkat, atau pengalaman bermain game yang akan dibatalkan akibat keputusan ini. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada studio game yang akan ditutup.

“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi rekan-rekan kami yang mengetahui bahwa mereka terdampak. Di AS, kami mendukung mereka dengan paket dukungan yang mencakup pesangon, layanan kesehatan tambahan, dan layanan penempatan ulang untuk membantu transisi mereka. Di luar AS paket akan berbeda menurut lokasi,” kata Spencer dikutip dari CNBC.

Keputusan PHK ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Microsoft di divisi game-nya. Pada Januari 2024, perusahaan telah melakukan PHK yang berdampak pada 1.900 karyawan di divisi game, termasuk Activision Blizzard, Xbox, dan ZeniMax. Kemudian pada Mei 2024, Microsoft mengumumkan penutupan sejumlah studio game, termasuk Arkane Austin, Tango Gameworks, dan Alpha Dog, yang juga mengakibatkan sejumlah karyawan kehilangan pekerjaan.

Advertisement

Gelombang PHK di Microsoft ini menambah panjang daftar perusahaan game global yang melakukan pemangkasan karyawan dalam beberapa waktu terakhir. Pada Februari 2024, Sony Jepang mengumumkan PHK terhadap 900 pekerja dari unit PlayStation. Perusahaan perangkat lunak game Unity, layanan streaming langsung milik Amazon Twitch, penerbit game seluler Playtika, dan platform sosial Discord juga telah mengumumkan gelombang PHK besar-besaran.

Para analis industri melihat bahwa gelombang PHK ini merupakan dampak dari berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global yang tidak stabil, pergeseran tren pasar, dan upaya perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya. Akuisisi besar-besaran seperti yang dilakukan Microsoft terhadap Activision Blizzard juga seringkali diikuti dengan restrukturisasi dan konsolidasi yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

Keputusan PHK ini tentu saja menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran di kalangan karyawan yang terdampak. Beberapa karyawan mengungkapkan rasa frustasi mereka melalui media sosial, sementara yang lain memilih untuk tetap optimis dan mencari peluang baru. Komunitas gamer juga memberikan beragam tanggapan, mulai dari simpati terhadap karyawan yang terdampak hingga kekhawatiran tentang masa depan Xbox.

Meskipun diterpa gelombang PHK, Microsoft tetap berkomitmen untuk mengembangkan Xbox sebagai salah satu platform game terdepan di dunia. Perusahaan terus berinvestasi dalam pengembangan game baru, peningkatan layanan Xbox Live, dan ekspansi ke pasar-pasar baru.

Gelombang PHK di Microsoft Xbox ini menjadi pengingat bahwa industri game, meskipun terus berkembang, tidak kebal terhadap tantangan ekonomi dan bisnis. Perusahaan-perusahaan game harus terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka. Bagi para karyawan yang terdampak, PHK ini tentu merupakan pukulan berat, namun juga bisa menjadi kesempatan untuk mencari peluang baru dan mengembangkan karir di bidang lain.

Advertisement

Di tengah badai PHK yang melanda industri game, penting untuk diingat bahwa inovasi dan kreativitas tetap menjadi kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Perusahaan-perusahaan game yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan menghadirkan pengalaman bermain yang menarik bagi para gamer akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Sementara itu, bagi para karyawan yang terdampak PHK, penting untuk tetap semangat dan tidak menyerah. Banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu mereka dalam proses transisi karir. Dengan keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki, para karyawan ini memiliki potensi besar untuk menemukan peluang baru dan meraih kesuksesan di bidang lain.

Industri game adalah industri yang dinamis dan penuh tantangan. Namun, di tengah tantangan tersebut, selalu ada peluang bagi mereka yang berani berinovasi dan beradaptasi. Semoga gelombang PHK ini menjadi momentum bagi industri game untuk melakukan refleksi dan transformasi, sehingga dapat terus berkembang dan menghadirkan pengalaman bermain yang semakin menarik bagi para gamer di seluruh dunia. (gege/fine)