PerisaiDigital
361 Juta Data Akun Bocor, Gmail hingga Netflix Terancam
Rifinet.com– Dunia keamanan siber digegerkan dengan temuan salah satu kebocoran data terbesar dalam sejarah. Sebanyak 361 juta email, nama pengguna, dan kata sandi unik bocor dan diperjualbelikan di forum gelap (dark web).
Data berukuran 122 GB ini berisi 2 miliar baris data dalam 1.700 file, ditawarkan hanya seharga USD 500 melalui saluran Telegram.
Dilansir dari Cyber Press, kebocoran yang ditemukan Mei lalu ini diduga merupakan kompilasi dari berbagai sumber, termasuk malware pencuri informasi canggih.
Malware ini mampu mengekstrak data sensitif dari sistem yang terinfeksi, seperti riwayat ketikan (keylogging), data memori, bahkan melewati otentikasi.
Data yang dicuri mencakup berbagai platform besar, seperti Gmail, Amazon, Facebook, Netflix, PayPal, Instagram, Twitter, LastPass, Adobe, Twitch, dan Coinbase.
Peneliti Cyber Press telah memverifikasi keaslian data dan mengonfirmasi banyak akun masih aktif dan dapat digunakan.
Hal ini menimbulkan risiko serius bagi pengguna terdampak, termasuk pencurian finansial, penipuan identitas, dan pengambilalihan akun.
Skala kebocoran ini belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Gmail saja tercatat 9 juta kredensial login yang dicuri.
Data dijual melalui saluran Telegram terenkripsi, yang populer di kalangan penjahat siber karena dianggap aman dan anonim.
Pakar keamanan siber mendesak pengguna segera mengganti kata sandi semua akun online, terutama yang terdampak.
Aktifkan otentikasi dua faktor jika memungkinkan, gunakan kata sandi unik dan kuat untuk setiap layanan, dan pantau aktivitas mencurigakan.
Kebocoran ini menjadi pengingat akan tantangan keamanan siber dan pentingnya perlindungan online yang kuat.
Seiring investigasi berlanjut, dampak penuh kebocoran ini masih harus dilihat, tetapi tidak diragukan lagi ini merupakan ancaman serius terhadap privasi dan keamanan online jutaan pengguna di seluruh dunia.