Connect with us

RaksasaBisnis

Telkom (TLKM) Agresif Kembangkan Data Center Berbasis AI, Bidik Kontribusi Rp50 Triliun per Tahun

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus bertransformasi di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Salah satu fokus utama perseroan adalah memperkuat bisnis data center dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Langkah strategis ini diambil untuk menjawab kebutuhan penyimpanan data yang aman, efisien, dan mendukung inovasi di era digital.

“Ke depan, data center akan sangat dibutuhkan,” ujar Gde Ngurah Sandhy Widyasthana, Head of Digital Vertical Ecosystem Government & Public Service Telkom Indonesia, dalam acara Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah Jakarta, Senin (7/10).

Telkom tidak main-main dalam menggarap bisnis data center. Investasi digelontorkan baik secara internal maupun melalui kolaborasi dengan perusahaan lain. Salah satu proyek ambisius Telkom adalah pembangunan data center berbasis AI di Batam, Kepulauan Riau. Proyek ini merupakan bagian dari strategi Telkom untuk mencapai target kapasitas data center sebesar 500 MW pada tahun 2030.

Melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (Neutra DC), Telkom tengah membangun mega proyek data center AI di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam. Proyek yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2025 ini menelan investasi sebesar Rp1,5 – Rp1,6 triliun. Data center ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektar dan terdiri dari tiga gedung atau kampus data center. Dengan kapasitas daya listrik mencapai 50MW, data center ini mampu menampung data-data kecerdasan buatan hingga 70% dari total kapasitasnya.

“Terutama yang bisa AI, terus harus memperhatikan ESG juga, hemat energi, green, dan lain sebagainya. Dan kami punya kapabilitas di sana,” tambah Sandhy.

Advertisement

Pembangunan data center di Batam ini merupakan langkah strategis Telkom dalam menjawab meningkatnya kebutuhan data center di Indonesia. Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengungkapkan bahwa kebutuhan data center di Indonesia sangat besar, didorong oleh jumlah pengguna internet yang mencapai 200 juta orang dan maraknya aplikasi digital.

“Dari yang startup, unicorn, decacorn, belum lagi semua layanan pemerintah juga ada 27 ribu aplikasi. Yang tentu juga membutuhkan media penyimpanan data yang cukup besar,” ungkap Heru.

Pertumbuhan pengguna internet dan aplikasi digital di Indonesia memang sangat pesat. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 77% pada tahun 2023. Sementara itu, laporan dari Statista menyebutkan jumlah pengguna smartphone di Indonesia diprediksi mencapai 167 juta pada tahun 2025.

Tren ini memicu peningkatan permintaan layanan cloud computing, big data analytics, dan Internet of Things (IoT), yang semuanya membutuhkan infrastruktur data center yang handal. Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus mendorong transformasi digital di berbagai sektor, yang semakin memperkuat kebutuhan akan data center.

Dengan data center berkapasitas besar dan berteknologi AI, Telkom optimistis dapat memberikan kontribusi signifikan bagi negara. Diproyeksikan, data center di Batam akan menghasilkan kontribusi lebih dari Rp50 triliun per tahun. Kontribusi ini tidak hanya berasal dari pendapatan Telkom, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan oleh perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Advertisement

“Dengan adanya proyek ini kontribusi Telkom ke negara bisa melebihi Rp50 triliun dalam setahun,” ujar Sandhy.

Bisnis data center memang menjanjikan, namun tidak lepas dari tantangan. Persaingan di industri data center cukup ketat, dengan hadirnya pemain-pemain besar baik lokal maupun global. Beberapa pemain utama di pasar data center Indonesia antara lain adalah Equinix, NTT, dan Schneider Electric.

Namun, Telkom memiliki sejumlah keunggulan yang memungkinkan perseroan untuk bersaing di pasar data center. Selain infrastruktur yang kuat dan pengalaman panjang di industri telekomunikasi, Telkom juga fokus pada pengembangan data center berbasis AI dan menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Data center Telkom dirancang untuk mendukung kebutuhan komputasi dan penyimpanan data AI yang semakin meningkat. Dengan menggunakan teknologi AI, Telkom dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja data center, serta menyediakan layanan yang lebih baik bagi pelanggan.

Telkom juga berkomitmen untuk mengelola data center dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Hal ini diwujudkan dalam berbagai inisiatif, seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan program pemberdayaan masyarakat.

Advertisement

Keamanan data merupakan prioritas utama bagi Telkom. Perseroan menjamin keamanan data pelanggan dengan menerapkan standar keamanan tertinggi dan teknologi keamanan terkini.

Lokasi data center Telkom yang strategis di pusat-pusat bisnis dan industri memudahkan akses bagi pelanggan. Selain itu, data center Telkom dirancang untuk dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sehingga menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, Telkom optimistis dapat memenangkan persaingan di industri data center dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Data center berbasis AI di Batam diharapkan menjadi salah satu motor penggerak transformasi digital di Indonesia, mendukung inovasi, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. (nova/fine)