RaksasaBisnis
RI Bidik US$3,37 Miliar dari Data Center
Rifinet.com, Jakarta– Indonesia tengah bersiap menyambut era baru ekonomi digital dengan potensi pendapatan mencapai US$3,37 miliar dari industri data center pada tahun 2024. Peluang emas ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital di Tanah Air, yang mendorong kebutuhan akan layanan penyimpanan dan pengelolaan data yang andal dan efisien.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam acara “Data Center Industry Dialogue” pada Rabu (11/9), menegaskan bahwa industri data center berpotensi menjadi mesin pertumbuhan baru bagi perekonomian Indonesia. “Perkembangan pusat data yang efisien akan mendukung peningkatan layanan publik dan pemerintahan, sekaligus mendorong inovasi dan transformasi digital di berbagai sektor,” ujar Menkominfo.
Potensi Pasar yang Menjanjikan
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa pasar industri data center di Indonesia diperkirakan mencapai US$3,37 miliar pada tahun 2024. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 12,5% hingga tahun 2028, mencapai nilai US$6,9 miliar.
Pertumbuhan pesat ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan Adopsi Teknologi Digital: Masyarakat Indonesia semakin terhubung dengan internet dan menggunakan berbagai layanan digital, mulai dari e-commerce, fintech, hingga layanan pemerintahan. Hal ini meningkatkan kebutuhan akan infrastruktur data center yang kuat dan andal.
- Transformasi Digital di Berbagai Sektor: Berbagai sektor, seperti perbankan, kesehatan, pendidikan, dan manufaktur, tengah melakukan transformasi digital. Proses ini melibatkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Data center menjadi tulang punggung dari transformasi digital ini.
- Perkembangan Teknologi Cloud Computing: Cloud computing semakin populer di Indonesia. Banyak perusahaan dan organisasi yang memilih untuk menyimpan dan mengelola data mereka di cloud. Hal ini meningkatkan permintaan akan layanan data center dari penyedia layanan cloud.
Lokasi Strategis Indonesia
Selain potensi ekonomi, lokasi Indonesia yang strategis di pusat persimpangan jalur komunikasi global juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor data center. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi hub data center, baik regional maupun internasional, yang menghubungkan berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australia.
Tantangan yang Harus Diatasi
Meski potensi pasarnya menjanjikan, industri data center di Indonesia juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
- Kebutuhan Talenta Digital: Industri data center membutuhkan tenaga ahli di berbagai bidang, seperti teknik informatika, keamanan siber, manajemen data, dan energi terbarukan. Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas talenta digital di Indonesia melalui program pelatihan, pendidikan, dan sertifikasi.
- Ancaman Siber: Ancaman siber semakin kompleks dan canggih. Data center menyimpan data-data sensitif yang menjadi incaran para pelaku kejahatan siber. Oleh karena itu, keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan industri data center di Indonesia. Investasi dalam teknologi keamanan siber, pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan, dan kolaborasi dengan lembaga keamanan siber nasional menjadi kunci untuk melindungi data center dari ancaman siber.
- Ketersediaan Energi: Data center membutuhkan pasokan energi yang besar dan stabil. Indonesia perlu memastikan ketersediaan energi yang cukup dan andal untuk mendukung operasional data center. Pemerintah juga perlu mendorong penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri data center.
- Bencana Alam: Lokasi Indonesia yang rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tsunami, juga menjadi tantangan tersendiri. Pusat data harus memiliki infrastruktur yang tangguh dan strategi mitigasi yang tepat guna menjaga keberlanjutan layanan. Desain bangunan yang tahan gempa, sistem cadangan daya, dan lokasi yang strategis dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat bencana alam.
Langkah Strategis Pemerintah
Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan industri data center di Indonesia:
- Penyederhanaan Regulasi: Pemerintah telah melakukan penyederhanaan regulasi untuk mempermudah investasi di sektor data center. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
- Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah terus mengembangkan infrastruktur pendukung, seperti jaringan telekomunikasi dan listrik, untuk memastikan kelancaran operasional data center. Pembangunan jaringan serat optik nasional dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik menjadi fokus utama pemerintah.
- Peningkatan Kualitas SDM: Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan, baik formal maupun informal. Beasiswa, pelatihan vokasi, dan program magang menjadi beberapa upaya pemerintah untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten di industri data center.
- Insentif Fiskal: Pemerintah juga memberikan insentif fiskal, seperti tax holiday dan tax allowance, untuk menarik investasi di sektor data center. Insentif ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya bagi investor dan meningkatkan daya saing industri data center Indonesia.
Industri data center diyakini akan menjadi salah satu pilar utama ekonomi digital Indonesia di masa depan. Dengan dukungan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Indonesia berpotensi meraih durian runtuh digital senilai US$3,37 miliar dan menjadi pemain utama di industri data center global.
Investasi di sektor data center tidak hanya akan memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga akan mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas layanan publik. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan visinya sebagai pusat data global dan meraih manfaat ekonomi digital yang berkelanjutan. (fine/fine)