Connect with us

RaksasaBisnis

Perang AI Memanas: Telkomsel vs Indosat Rebut Pasar Triliunan Rupiah

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Persaingan sengit tengah berkobar di industri telekomunikasi Indonesia, kali ini bukan soal jaringan atau tarif, melainkan perebutan kue raksasa potensi pasar kecerdasan buatan(AI).

Telkomsel dan Indosat, dua pemain besar di industri ini, telah mengumumkan langkah strategis mereka dalam mengembangkan layanan AI untuk segmen korporasi dan publik.

Potensi pasar AI di Indonesia sungguh menggiurkan, diperkirakan mencapai US$1 triliun sebagai bagian dari US$13 triliun potensi pasar AI global. Dengan prospek cerah tersebut, tak heran jika Telkomsel dan Indosat berlomba-lomba menghadirkan solusi AI terbaik mereka.

Indosat, menggandeng raksasa teknologi NVIDIA, berencana meluncurkan produk AI untuk sektor publik pada September 2024. Kolaborasi ini memungkinkan Indosat mengembangkan pusat data berteknologi tinggi yang didukung AI, serta menawarkan layanan GPU NVIDIA kepada pelanggan korporasi.

Salah satu solusi yang dijanjikan adalah peningkatan efisiensi dalam proses validasi di sektor perbankan, yang sebelumnya memakan waktu hingga seminggu, kini dapat diselesaikan dalam hitungan hari.

Advertisement

Sementara itu, Telkomsel telah lebih dulu terjun ke pasar dengan meluncurkan Gen AI Ted, solusi AI yang menyasar seluruh segmen korporasi, termasuk UMKM.

Baca Juga:  Bank-bank Berguguran, Nasabah Wajib Waspada!

Ted diposisikan sebagai konsultan digital yang dapat membantu berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari pemilihan paket internet hingga strategi pemasaran. Telkomsel mengklaim Ted relevan untuk semua jenis bisnis, bahkan toko bakso sekalipun.

Persaingan ini semakin menarik dengan absennya XL Axiata dan Smartfren yang masih disibukkan dengan proses mergermereka. Pertarungan antara Telkomsel dan Indosat menjadi sorotan utama dalam peta persaingan AI di Indonesia.

Meski potensi pasar AI sangat besar, tantangan juga tak kalah besar. Laporan F5 mengungkapkan bahwa kekhawatiran akan biaya komputasi, keamanan sistem, dan kualitas data menjadi hambatan utama bagi korporasidalam mengadopsi AI.

Oleh karena itu, Telkomsel dan Indosat perlu meyakinkan pelanggan bahwa solusi AI mereka aman, efisien, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi bisnis mereka.

Advertisement

Perang AI ini masih jauh dari usai. Kedua perusahaan terus berinovasi dan mengembangkan solusi AI mereka. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam perebutan kue triliunan rupiah ini? Hanya waktu yang akan menjawab.