PerisaiDigital
Marak Ancaman Serangan Siber Berbasis AI, Lintasarta Kasi Solusi
Rifinet.com, Jakarta – Indonesia tengah menghadapi gelombang serangan siber yang semakin canggih, di mana para peretas memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk melancarkan aksinya. Chief Cloud Officer Gidion Suranta Barus mengungkapkan kekhawatirannya akan kesiapan infrastruktur Indonesia dalam menghadapi ancaman ini.
“Mereka menyerang kita menggunakan AI. Bagaimana kita bertahan di Indonesia kalau kita tidak punya infrastruktur yang mumpuni untuk bertahan,” ujar Gidion pada Rabu (21/8).
President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, menekankan pentingnya disiplin dan penerapan konsep “zero trust” dalam menangkal serangan siber. Menurutnya, tidak ada jaminan 100% terhadap serangan, sehingga deteksi dan respons cepat menjadi kunci utama.
“Yang benar adalah, kita cepat detect, cepat respons,” kata Bayu.
Untuk memperkuat pertahanan siber Indonesia, Lintasarta meluncurkan GPU Merdeka, sebuah layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) berbasis infrastruktur AI. Bekerjasama dengan Nvidia, Lintasarta menyediakan 1.000 unit GPU Nvidia H100 Tensor Core untuk industri di Indonesia.
GPU Merdeka diharapkan dapat memberikan akses ke platform AI cloud dan GPU tercepat bagi pelaku bisnis nasional, sekaligus memperkuat keamanan siber dengan memanfaatkan platform keamanan Nvidia.
“Kita tidak hanya menyediakan GPU-nya di Indonesia, tapi bekerja sama dengan Nvidia, Nvidia memiliki satu platform yang berhubungan dengan security,” jelas Bayu.
Dengan adanya GPU Merdeka, perusahaan dapat menganalisis data secara lebih mendalam dan proaktif dalam mendeteksi potensi ancaman siber, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dan efektif. (nova/fine)