SangPendiri
Kekayaan Larry Ellison Meroket ke Puncak, Mark Zuckerberg dan Bernard Arnault Berada Dibawahnya
Rifinet.com, Jakarta– Dalam sebuah peristiwa yang mengguncang jagat teknologi dan finansial, Larry Ellison, taipan teknologi legendaris dan salah satu pendiri Oracle, telah melesat ke posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes. Lonjakan kekayaan Ellison yang menakjubkan ini didorong oleh performa gemilang saham Oracle yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, menyusul laporan pendapatan kuartalan yang memukau dan pengumuman kemitraan strategis dengan Amazon Web Services (AWS).
Kenaikan harga saham Oracle yang luar biasa, mencapai 14,7% pada hari Selasa, 12 September 2024, menjadi katalis utama bagi kesuksesan Ellison. Lonjakan ini mendorong kapitalisasi pasar perusahaan perangkat lunak raksasa tersebut melampaui sejumlah perusahaan terkemuka seperti Costco, Johnson & Johnson, dan Procter & Gamble. Kini, Oracle berdiri tegak sebagai perusahaan publik terbesar ke-17 di Amerika Serikat, sebuah prestasi yang patut diacungi jempol.
Bagi Ellison, lonjakan saham ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ini berarti tambahan kekayaan bersih yang fantastis sebesar $18 miliar hanya dalam satu hari, mengangkat total kekayaannya menjadi $191,7 miliar. Dengan demikian, ia berhasil mengungguli Mark Zuckerberg, salah satu pendiri Facebook yang selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh terkaya di dunia teknologi, serta Bernard Arnault, orang terkaya di Eropa yang memimpin kerajaan bisnis mewah LVMH.
Kini, Ellison hanya berada di belakang dua nama besar yang telah lama mendominasi daftar orang terkaya di dunia: Elon Musk, CEO Tesla yang dikenal dengan inovasi dan ambisinya yang tak terbatas, serta Jeff Bezos, pendiri Amazon yang telah merevolusi industri ritel dan cloud computing.
Salah satu faktor kunci di balik performa gemilang Oracle adalah pengumuman kemitraan strategisnya dengan AWS, platform cloud computing terkemuka milik Amazon. Kesepakatan ini memungkinkan pelanggan AWS untuk menggunakan aplikasi kecerdasan buatan (AI) Oracle dalam cloud Amazon, sebuah langkah yang membuka peluang besar bagi kedua perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan.
Brad Zelnick, seorang analis terkemuka dari Deutsche Bank, menyebut kemitraan ini sebagai “triple crown” bagi Oracle, melengkapi kerja sama serupa yang telah dijalin sebelumnya dengan Google dan Microsoft. Dengan demikian, Oracle kini memiliki akses ke tiga platform cloud computing terbesar di dunia, memberikannya keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar yang semakin berkembang pesat ini.
Ellison, yang kini telah berusia 80 tahun, bukanlah pendatang baru di dunia teknologi. Ia dikenal sebagai visioner yang telah memimpin Oracle sejak didirikannya pada tahun 1977. Di bawah kepemimpinannya yang visioner, Oracle telah berkembang menjadi salah satu perusahaan perangkat lunak bisnis terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Fokus Ellison pada teknologi cloud dan AI telah terbukti menjadi strategi yang brilian. Oracle telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan infrastruktur cloud dan aplikasi AI, dan kemitraan dengan AWS semakin memperkuat posisinya di pasar yang penuh potensi ini. Visi Ellison tentang masa depan teknologi, di mana cloud dan AI menjadi tulang punggung inovasi dan pertumbuhan bisnis, kini semakin dekat dengan kenyataan.
Lonjakan saham Oracle dan kekayaan Ellison yang meroket memiliki dampak yang signifikan bagi investor dan industri teknologi secara keseluruhan. Bagi investor, performa Oracle adalah bukti nyata bahwa investasi di sektor teknologi, terutama di perusahaan-perusahaan yang berfokus pada cloud dan AI, masih memiliki potensi keuntungan yang luar biasa.
Bagi industri teknologi, kesuksesan Oracle dan kemitraannya dengan AWS menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dalam era di mana teknologi berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, perusahaan-perusahaan harus siap untuk beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan dan kompetitif.
Dengan momentum yang kuat ini, Oracle berada di posisi yang sangat baik untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Kemitraan dengan AWS dan fokus pada AI membuka peluang baru bagi perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri teknologi.
Bagi Ellison, pencapaian ini merupakan bukti nyata dari visinya dan kepemimpinannya yang kuat. Meskipun usianya sudah lanjut, ia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dan dihormati di dunia teknologi. Dedikasinya pada inovasi dan kemampuannya untuk mengantisipasi tren masa depan telah membawa Oracle ke puncak kesuksesan.
Masa depan terlihat cerah bagi Oracle dan Ellison. Dengan fondasi yang kuat dan strategi yang tepat, perusahaan ini siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus berkembang. Kita dapat berharap untuk melihat inovasi dan pertumbuhan lebih lanjut dari Oracle di tahun-tahun mendatang, dan Ellison, sang visioner teknologi, akan terus menjadi tokoh kunci dalam membentuk lanskap industri teknologi global. (gege/fine)