RaksasaBisnis
Intel di Persimpangan Jalan: PHK, Dividen Distop, Fokus Beralih ke AI
Rifinet.com, Jakarta– Intel, raksasa teknologi yang pernah mendominasi industri chip, kini tengah menghadapi badai besar. PHK massal, pembatalan proyek, dan penghentian dividen menjadi gambaran suram kondisi perusahaan saat ini.
Saham Intel anjlok hampir 60% sejak awal tahun, mencerminkan kekhawatiran investor akan masa depan perusahaan. Keputusan terbaru Intel untuk membatalkan pengembangan proses manufaktur 20A dan fokus pada 18A menunjukkan upaya perusahaan untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi chip canggih.
Intel juga tengah mencari peluang baru di bidang manufaktur chip kontrak. CFO Intel, David Zinsner, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang berdiskusi dengan 12 klien potensial dan berharap dapat mulai mengumpulkan pendapatan signifikan dari bisnis ini pada tahun 2027.
Namun, tantangan Intel tidak berhenti di situ. Mundurnya salah satu petinggi Intel, Lip-Bu Tan, yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap budaya perusahaan dan pendekatan Intel terhadap manufaktur kontrak, menambah daftar masalah yang harus dihadapi perusahaan.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan Intel tertinggal adalah keterlambatannya dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Sementara pesaingnya, Nvidia, telah menuai keuntungan besar dari booming AI, Intel justru melewatkan kesempatan emas untuk berinvestasi di OpenAI beberapa tahun lalu.
Intel kini berada di persimpangan jalan. Perusahaan harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan di bidang AI dan teknologi chip canggih, serta mengatasi masalah internal yang menghambat pertumbuhannya. Akankah Intel mampu bangkit kembali dan meraih kejayaannya seperti dulu? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (badri/fine)