Connect with us

CakrawalaTekno

Chatbot Microsoft Copilot Kini Tersedia di WhatsApp

Published

on

Rifinet.com, Jakarta– Microsoft kembali mendekatkan kecerdasan buatan (AI) ke kehidupan sehari-hari dengan menghadirkan chatbot Copilot di aplikasi pesan instan WhatsApp. Setelah sebelumnya hadir di Telegram, kini pengguna WhatsApp di Indonesia dapat berinteraksi dengan Copilot layaknya berkirim pesan dengan teman.

Integrasi ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan, meminta saran, bahkan meminta Copilot untuk membuat gambar, semua melalui jendela obrolan WhatsApp. Cukup dengan mengirimkan pesan teks, Copilot akan merespon dengan bahasa yang natural dan mudah dipahami.

“Saya di sini untuk menjawab pertanyaan, memberi saran, dan banyak lagi,” demikian pesan sambutan yang akan muncul saat pertama kali berinteraksi dengan Copilot di WhatsApp. Kehadirannya di WhatsApp diumumkan di halaman resmi Microsoft pada Rabu (2/10/2024).

Untuk mengakses Copilot di WhatsApp, pengguna cukup mengunjungi halaman resmi Microsoftdan menekan tombol “try me” atau memindai QR Code yang tersedia. Setelah terhubung, pengguna akan diarahkan ke akun AI Copilot di WhatsApp yang ditandai dengan centang biru sebagai tanda validitas.

Copilot di WhatsApp

Layaknya versi browser, Copilot di WhatsApp mampu memahami bahasa sehari-hari dan memberikan respon yang relevan terhadap berbagai topik, mulai dari informasi umum, pengetahuan, hingga hiburan. Misalnya, pengguna dapat meminta rekomendasi tempat makan di suatu lokasi, dan Copilot akan memberikan daftar rekomendasi lengkap dengan tautan artikel terkait.

Selain itu, Copilot di WhatsApp juga dapat menghasilkan gambar sederhana berdasarkan permintaan pengguna. Misalnya, “gambar kucing yang sedang tidur di atas buku”. Meskipun kemampuannya masih terbatas dan belum bisa membuat gambar dari perintah yang lebih kompleks, fitur ini menunjukkan potensi Copilot untuk berkembang menjadi asisten AI yang lebih multifungsi di masa depan.

Advertisement

Kehadiran Copilot di WhatsApp merupakan bagian dari program Microsoft Copilot for Social Apps yang bertujuan untuk mengintegrasikan AI ke dalam platform media sosial. Dengan menghadirkan Copilot di platform yang familiar bagi miliaran pengguna seperti WhatsApp, Microsoft berupaya mendemokratisasi akses terhadap teknologi AI dan menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital.

Pantauan Rifinet menunjukkan bahwa Copilot di WhatsApp masih dalam tahap pengembangan. Respon Copilot dalam Bahasa Indonesia masih belum sepenuhnya natural dan terkadang terkesan kaku. Namun, Copilot sudah cukup paham dengan bahasa Indonesia dan mampu memberikan jawaban yang relevan.

Ketika diuji dengan pertanyaan seputar rekomendasi tempat makan di Jakarta, Copilot mampu memberikan daftar rekomendasi beserta beberapa link artikel yang membahas soal rekomendasi tempat tersebut.

Copilot juga cukup responsif dalam menjawab pertanyaan umum, seperti “Siapa penemu lampu pijar?” atau “Berapa jarak Bumi ke Matahari?”.

Namun, ketika diberi perintah yang lebih kompleks atau abstrak, Copilot cenderung memberikan respon yang generik dan kurang memuaskan. Misalnya, ketika diminta untuk “menulis puisi tentang cinta”, Copilot memberikan puisi yang cukup sederhana dan tidak terlalu berkesan.

Advertisement

Potensi dan Tantangan Copilot di WhatsApp

Kehadiran Copilot di WhatsApp membuka berbagai peluang baru dalam pemanfaatan AI untuk keperluan sehari-hari. Berikut beberapa potensi Copilot di WhatsApp:

  • Asisten pribadi: Copilot dapat membantu pengguna dalam berbagai tugas, seperti mengatur jadwal, mencari informasi, menerjemahkan bahasa, dan memberikan rekomendasi.
  • Meningkatkan produktivitas: Copilot dapat membantu pengguna menyelesaikan tugas lebih cepat dan efisien, misalnya dengan membuat draf email, merangkum dokumen, dan menghasilkan ide konten.
  • Media pembelajaran: Copilot dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang interaktif, membantu pengguna belajar hal baru dengan cara yang menyenangkan.
  • Mempermudah akses informasi: Copilot dapat membantu pengguna menemukan informasi yang relevan dengan cepat dan mudah, tanpa harus menjelajahi berbagai situs web.
  • Meningkatkan inklusi digital: Copilot dapat membantu pengguna yang memiliki keterbatasan dalam mengakses teknologi, misalnya dengan menyediakan antarmuka berbasis suara.

Di sisi lain, kehadiran Copilot di WhatsApp juga memunculkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi:

  • Privasi data: Penggunaan Copilot melibatkan pengumpulan dan pemrosesan data pengguna. Microsoft perlu memastikan keamanan dan kerahasiaan data pengguna serta memberikan transparansi tentang bagaimana data tersebut digunakan.
  • Akurasi dan bias: Sebagai model bahasa AI, Copilot masih rentan terhadap kesalahan dan bias. Microsoft perlu terus meningkatkan akurasi dan mengurangi bias dalam respon Copilot.
  • Penyalahgunaan: Copilot dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, melakukan spam, atau melakukan tindakan kejahatan lainnya. Microsoft perlu mengembangkan mekanisme untuk mencegah penyalahgunaan Copilot.
  • Etika AI: Microsoft perlu memastikan bahwa pengembangan dan penggunaan Copilot sesuai dengan prinsip-prinsip etika AI, seperti keadilan, akuntabilitas, dan transparansi.

Kehadiran Copilot di WhatsApp menandai langkah awal dari integrasi AI yang lebih luas di platform messaging. Di masa depan, kita dapat mengharapkan kehadiran fitur-fitur AI yang lebih canggih dan terintegrasi di WhatsApp dan platform messaging lainnya.

Copilot dan AI di platform messaging berpotensi mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan mengakses informasi. Dengan pengembangan yang bertanggung jawab dan etis, AI dapat menjadi kekuatan positif yang memberdayakan pengguna dan meningkatkan kualitas hidup.

Microsoft berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan Copilot. Dengan memanfaatkan data interaksi pengguna dan teknologi machine learning, Copilot diharapkan dapat memberikan respon yang lebih akurat, relevan, dan personal di masa mendatang.

Copilot di WhatsApp merupakan inovasi yang menarik dan menjanjikan. Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, Copilot memiliki potensi besar untuk menjadi asisten AI yang bermanfaat bagi miliaran pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Dengan terus meningkatkan kemampuan dan mengatasi tantangan yang ada, Microsoft dapat menjadikan Copilot sebagai standar baru dalam interaksi manusia dengan AI di platform messaging. (nova/fine)

Advertisement