Connect with us

CakrawalaTekno

ByteDance Lirik Huawei Ascend 910B untuk Latih AI, Akankah Jadi Pengganti Nvidia?

Published

on

Rifinet.com, Jakarta – Raksasa teknologi China, ByteDance, induk perusahaan TikTok, dikabarkan tengah menjajaki penggunaan chip AI Huawei Ascend 910B untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) terbarunya. Langkah ini diambil di tengah larangan ekspor chip AI canggih dari Amerika Serikat yang membatasi akses ByteDance terhadap chip Nvidia, pemimpin pasar di industri chip AI.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters berdasarkan informasi dari tiga sumber anonim. Salah satu sumber menyebutkan bahwa ByteDance berencana menggunakan Ascend 910B untuk melatih large language model(LLM) AI, sebuah model AI yang mampu memproses dan menghasilkan teks seperti manusia.

Sumber lain mengonfirmasi bahwa ByteDance sedang mengembangkan model AI baru, namun tidak dapat memastikan apakah akan menggunakan chip Huawei. Menanggapi laporan tersebut, ByteDance membantah sedang mengembangkan model AI baru. “Premis ini salah secara keseluruhan. Tidak ada model baru yang sedang dikembangkan,” tegas ByteDance. Meskipun membantah pengembangan model AI baru, ByteDance mengakui telah menggunakan Ascend 910B untuk tugas-tugas komputasi rendah, seperti melatih model AI untuk membuat perkiraan.

Keputusan ByteDance melirik Huawei Ascend 910B mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi China di tengah perang dagang dan teknologi antara Amerika Serikat dan China. Larangan ekspor chip AI canggih dari AS, yang dimulai pada tahun 2022, memaksa perusahaan-perusahaan China seperti ByteDance mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan komputasi AI mereka. Kebijakan ini bertujuan untuk memperlambat kemajuan teknologi China, khususnya di bidang AI, yang dipandang sebagai ancaman bagi dominasi AS.

Huawei, yang juga terkena dampak larangan AS, telah mengembangkan chip AI Ascend sebagai alternatif chip Nvidia. Ascend 910B, yang diluncurkan pada tahun 2019, merupakan chip AI yang dirancang untuk melatih model AI dan menjalankan inferensi AI. Chip ini memiliki performa yang kompetitif dibandingkan dengan chip Nvidia A100, dengan keunggulan dalam efisiensi daya komputasi. Namun, ketersediaannya masih terbatas karena Huawei juga menghadapi kendala dalam mendapatkan komponen dan peralatan produksi chip akibat larangan AS.

Advertisement

Sumber Reutersmenyebutkan bahwa ByteDance telah memesan lebih dari 100 ribu chip Ascend 910B dari Huawei sepanjang tahun 2024. Namun, hingga Juli lalu, Huawei baru mampu memenuhi 30 ribu chip, jauh dari kebutuhan ByteDance. Keterbatasan pasokan dan performa yang belum sepenuhnya menandingi chip Nvidia menjadi kendala bagi ByteDance dalam mengembangkan AI.

Untuk melatih model AI secara penuh, dibutuhkan kemampuan komputasi yang jauh lebih besar karena dataset yang digunakan juga jauh lebih besar. Proses pelatihan ini melibatkan pemrosesan jutaan atau bahkan milyaran data untuk mengoptimalkan parameter model AI sehingga dapat menghasilkan output yang akurat.

ByteDance memiliki ambisi besar di bidang AI. LLM yang diluncurkan pada Agustus 2023 menjadi fondasi bagi berbagai aplikasi AI ByteDance, termasuk chatbot Doubao dan fitur text-to-video Jimen. Doubao, yang diluncurkan pada awal tahun 2024, merupakan chatbot berbasis AI yang mampu melakukan percakapan, menjawab pertanyaan, dan menghasilkan berbagai jenis teks kreatif. Doubao telah menjadi salah satu aplikasi paling populer di China dengan lebih dari 10 juta pengguna aktif bulanan. Fitur text-to-videoJimen memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek hanya dengan mengetikkan teks deskripsi.

Lonjakan penggunaan aplikasi AI ByteDance menunjukkan tingginya permintaan akan teknologi AI di pasar China. Pasar AI di China diproyeksikan akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang, didorong oleh peningkatan adopsi AI di berbagai sektor, seperti e-commerce, fintech, dan kesehatan.

Untuk mendukung ambisi AI-nya, ByteDance sebelumnya mengandalkan chip Nvidia H20, chip AI yang dirancang khusus untuk pasar China. Nvidia H20 merupakan versi modifikasi dari chip Nvidia A100 yang memenuhi persyaratan ekspor AS ke China. ByteDance juga merupakan klien terbesar Microsoft di Asia untuk layanan cloud computing yang digunakan untuk server pengolah AI. Layanan cloud computing Microsoft Azure menyediakan infrastruktur komputasi yang dibutuhkan ByteDance untuk melatih dan menjalankan model AI-nya.

Advertisement

Penggunaan Huawei Ascend 910B menunjukkan upaya ByteDance untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS dan mendukung industri teknologi lokal China. Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah China untuk mengembangkan kemandirian teknologi dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Namun, masih perlu dilihat apakah Ascend 910B mampu memenuhi kebutuhan komputasi AI ByteDance dan mendorong inovasi AI perusahaan tersebut. Keberhasilan strategi ini bergantung pada sejumlah faktor, termasuk kemampuan Huawei dalam meningkatkan produksi dan performa chip Ascend, serta kemampuan ByteDance dalam mengoptimalkan model AI-nya untuk chip Huawei.

Langkah ByteDance ini memiliki beberapa implikasi penting bagi industri teknologi global. Pertama, penggunaan Ascend 910B oleh ByteDance, salah satu perusahaan teknologi terbesar di China, dapat mendorong adopsi chip AI Huawei oleh perusahaan lain di China dan secara global. Hal ini dapat memperkuat posisi Huawei sebagai pemain utama di pasar chip AI dan menantang dominasi Nvidia.

Kedua, kolaborasi antara ByteDance dan Huawei dapat mempercepat pengembangan ekosistem AI lokal di China, mengurangi ketergantungan pada teknologi AS. Ekosistem AI yang kuat akan mendukung inovasi dan pertumbuhan industri AI di China. Ketiga, kehadiran Huawei Ascend sebagai alternatif chip Nvidia akan meningkatkan persaingan di pasar chip AI global. Persaingan yang lebih ketat dapat mendorong inovasi dan menurunkan harga chip AI, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen.

Keempat, langkah ByteDance ini juga mencerminkan dampak geopolitik dan perang dagang terhadap industri teknologi. Perang dagang antara AS dan China telah memaksa perusahaan-perusahaan teknologi di kedua negara untuk menyesuaikan strategi mereka dan mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Advertisement

Di tengah tantangan yang dihadapi, ByteDance terus berinovasi di bidang AI. Penggunaan Huawei Ascend 910B merupakan langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap chip AI canggih dan mendukung pengembangan AI di China. Namun, keberhasilan strategi ini masih bergantung pada kemampuan Huawei dalam memenuhi kebutuhan ByteDance dan bersaing dengan Nvidia di pasar chip AI global. Keberhasilan Huawei dalam meningkatkan produksi dan performa chip Ascend akan menjadi faktor kunci dalam menentukan masa depan persaingan di pasar chip AI.

Selain menggunakan chip Huawei Ascend 910B, ByteDance juga dapat menjajaki berbagai strategi lain untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap chip AI canggih. Salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan adalah mengembangkan chip AI sendiri. Beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Amazon, telah mengembangkan chip AI sendiri untuk mendukung kebutuhan komputasi AI mereka. Dengan mengembangkan chip AI sendiri, ByteDance dapat memiliki kontrol lebih besar terhadap teknologi AI-nya dan mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal.

Strategi lain yang dapat dipertimbangkan adalah memanfaatkan layanan cloud computing dari penyedia lokal di China. Beberapa perusahaan teknologi China, seperti Alibaba dan Tencent, menyediakan layanan cloud computing dengan infrastruktur komputasi yang mampu mendukung kebutuhan pelatihan dan inferensi AI. Dengan memanfaatkan layanan cloud computing lokal, ByteDance dapat mengurangi ketergantungan pada penyedia layanan cloud computingasing seperti Microsoft Azure.

Selain itu, ByteDance juga dapat mengeksplorasi kemitraan dengan perusahaan teknologi lain di China untuk mengembangkan solusi AI bersama. Kolaborasi dengan perusahaan lain dapat memungkinkan ByteDance untuk mengakses sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih.

Dalam jangka panjang, keberhasilan ByteDance di bidang AI akan bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan geopolitik dan teknologi yang terus berubah. Dengan mengembangkan strategi yang komprehensif dan berinvestasi dalam riset dan pengembangan AI, ByteDance dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri teknologi dan mendorong inovasi AI di China dan secara global. (nova/fine)

Advertisement