Connect with us

PerisaiDigital

AT&T Diretas, Data 109 Juta Pelanggan Bocor

Published

on

Rifinet.com – Raksasa telekomunikasi Amerika Serikat, AT&T, mengumumkan telah menjadi korban serangan siberbesar-besaran. Data pribadi dari sekitar 109 juta pelanggan, termasuk riwayat panggilan dan SMS dari tahun 2022, dicuri secara ilegal pada bulan April lalu.

Informasi ini terungkap pada Jumat (12/7) dan langsung memicu penurunan saham AT&T sebesar 2% di pasar pra-pembukaan. FBI dan Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah meluncurkan investigasi mendalam terkait insiden ini.

Sejauh ini, satu tersangka telah ditangkap setelah log panggilan AT&T ditemukan disalin dari ruang kerjanya di platform cloudpihak ketiga.

AT&T mengklarifikasi bahwa data yang dicuri tidak mencakup konten percakapan atau informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial.

Namun, data tersebut mencakup catatan panggilan dan SMS dari hampir semua pengguna ponsel dan telepon rumah AT&T yang berinteraksi dengan nomor ponsel antara Mei hingga Oktober 2022.

Advertisement

FBI menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan AT&T dan Departemen Kehakiman dalam investigasi ini. Mereka juga akan berbagi informasi intelijen ancaman untuk meningkatkan efektivitas investigasi dan membantu AT&T dalam menangani dampak insiden ini.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi perusahaan telekomunikasi dan pengguna tentang pentingnya keamanan siber.

AT&T telah berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan pelaku kejahatan siber ini diadili.