RaksasaBisnis
Apple Kebut Investasi AI, Mampukah Kejar Ketertinggalan di Silicon Valley?
Rifinet.com – Apple terus meningkatkan investasinya di bidang kecerdasan buatan (AI) dengan peluncuran sistem AI terbarunya, Apple Intelligence. Namun, raksasa teknologi ini masih tertinggal dari para pesaingnya di Silicon Valley seperti Microsoft, Google, dan Meta, terutama dalam hal pengeluaran untuk infrastruktur AI.
CEO Apple, Tim Cook, dan CFO Luca Maestri, dalam laporan keuangan kuartal Juni, mengungkapkan peningkatan pengeluaran tahunan untuk AI dan Apple Intelligence. Namun, peningkatan tersebut masih terbilang kecil dibandingkan dengan Microsoft, Google, dan Meta yang menggelontorkan dana besar untuk membangun dan melengkapi pusat data berbasis AI dengan chip Nvidia.
Meta, misalnya, telah menjelaskan lonjakan pengeluaran ini sebagai strategi untuk tidak ketinggalan dalam perkembangan AI generatif. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan dalam sebuah podcast Bloomberg, “Semua perusahaan yang berinvestasi sebenarnya membuat keputusan rasional. Karena risiko tertinggal adalah Anda akan kehilangan posisi dalam teknologi terpenting untuk 10 hingga 15 tahun ke depan.”
Apple, di sisi lain, memiliki pendekatan yang berbeda. Tidak seperti Amazon, Google, dan Microsoft, Apple tidak memiliki bisnis cloud yang menyewakan infrastruktur ke perusahaan lain. Apple juga dilaporkan menggunakan chip Google TPU yang lebih murah dalam jumlah relatif kecil untuk melatih model Apple Intelligence-nya.
Meskipun demikian, Apple memiliki keunggulan dalam merancang chip sendiri, baik untuk ponsel maupun server, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan miliaran dolar untuk prosesor pihak ketiga. Apple juga memiliki pendekatan “hibrida” untuk pusat data yang memindahkan sebagian pengeluaran modalnya ke mitra, dan mengubahnya menjadi biaya operasional untuk Apple.
Salah satu mitra tersebut adalah OpenAI, yang teknologi ChatGPT-nya akan diintegrasikan ke dalam iOS akhir tahun ini. Apple juga menyewa kapasitas cloud dari penyedia termasuk Amazon, Google, dan Microsoft.
Meskipun tertinggal dalam pengeluaran AI, Apple berhasil melampaui perkiraan dalam hasil kuartalannya pada hari Kamis, dengan penjualan naik 5% menjadi $85,8 miliar. Saham Apple naik kurang dari 1% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Dengan peluncuran Apple Intelligence dan peningkatan investasi di AI, Apple menunjukkan komitmennya untuk tetap relevan dalam lanskap teknologi yang terus berkembang. Namun, masih harus dilihat apakah upaya ini akan cukup untuk mengejar ketertinggalannya dari para pesaing di Silicon Valley.