FinTech
Amartha Mamfaatkan AI Jaga Kualitas Portofolio di Tengah Tantangan Industri Fintech
Rifinet.com, Jakarta– Di tengah gejolak industri fintech yang ditandai dengan penurunan minat investor, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai strategi utama menjaga kualitas portofolionya.
Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha, menjelaskan bahwa kesuksesan Amartha tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada nilai jangka panjang dan keberlanjutan. “Selain pertumbuhan, Amartha fokus pada kualitas portofolio dan manajemen risiko yang prudent, membangun hubungan dengan institusi keuangan, dan tentunya mencatatkan keuntungan,” ujar Andi dalam keterangan resminya hari ini.
Penerapan teknologi AI telah membantu Amartha memberikan nilai lebih dalam penilaian risiko dan pengelolaan portofolio. Sistem risk-profiling berbasis AI yang diterapkan Amartha menggabungkan lebih dari 90 indikator data untuk melakukan verifikasi mitra, menentukan scoring, dan memfasilitasi match-makingantara pendana dan mitra sesuai dengan profil risiko masing-masing.
“Teknologi AI memungkinkan Amartha untuk memberdayakan segmen akar rumput, yang biasanya sulit mengakses layanan keuangan formal,” tambah Andi. Selain itu, AI juga membantu Amartha dalam melakukan analisis pasar dan memberikan rekomendasi untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp23,9 triliun kepada lebih dari 2,6 juta mitra di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Dengan tingkat non-performing loan (NPL) di bawah 2%, Amartha terus mencatatkan pertumbuhan positif, termasuk mencatatkan keuntungan selama tiga tahun terakhir.
Pada 2023, sebanyak 67 ribu mitra ultra mikro Amartha berhasil naik kelas ke usaha mikro, dengan rata-rata peningkatan pendapatan 61,56%. Amartha juga berkontribusi dalam penciptaan lebih dari 85.000 lapangan kerja informal di pedesaan.
Industri fintech saat ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penurunan minat investor dan meningkatnya persaingan. Namun, Amartha optimistis dapat terus berkembang dengan fokus pada inovasi dan teknologi.
“Teknologi kami memainkan dua peran, yaitu membantu mobilisasi modal dari institusi/investor, sekaligus memberdayakan segmen akar rumput melalui pembiayaan dan kesempatan investasi,” jelas Andi.
Amartha juga berkomitmen untuk terus memperluas jangkauannya ke seluruh Indonesia dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi AI dan fokus pada keberlanjutan, Amartha siap menghadapi tantangan industri fintech dan meraih peluang di masa depan.
Mendalami Strategi AI Amartha
Strategi Amartha dalam memanfaatkan AI tidak hanya sebatas pada risk-profiling. AI juga digunakan untuk:
- Analisis Pasar: Amartha menggunakan AI untuk menganalisis tren pasar, perilaku konsumen, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi bisnisnya. Hal ini membantu Amartha dalam membuat keputusan strategis yang lebih tepat, seperti menentukan produk dan layanan baru yang akan diluncurkan, atau menentukan wilayah mana yang akan menjadi target ekspansi. Data historis pembiayaan, demografi mitra, hingga sentimen pasar diolah untuk menghasilkan insight yang berharga.
- Personalisasi Layanan: Amartha juga menggunakan AI untuk memberikan layanan yang lebih personal kepada para mitranya. Misalnya, AI dapat digunakan untuk merekomendasikan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing mitra. Ini membantu meningkatkan kepuasan mitra dan mengurangi risiko kredit macet.
- Peningkatan Efisiensi Operasional: AI juga membantu Amartha dalam meningkatkan efisiensi operasionalnya. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang, seperti verifikasi data atau pengolahan klaim. Hal ini memungkinkan Amartha untuk mengalokasikan sumber daya manusia ke tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah.
- Deteksi Penipuan: AI juga digunakan Amartha untuk mendeteksi potensi penipuan. Dengan menganalisis pola transaksi dan perilaku pengguna, AI dapat mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan dan membantu mencegah kerugian finansial. Teknologi ini sangat penting dalam menjaga keamanan platform dan melindungi kepentingan para pendana dan mitra.
Dampak Positif bagi UMKM dan Ekonomi Indonesia
Keberhasilan Amartha dalam memberdayakan UMKM melalui teknologi AI memiliki dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB dan menyerap 97% tenaga kerja. Amartha telah membantu jutaan UMKM untuk tumbuh dan berkembang, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dengan memberikan akses keuangan kepada UMKM yang sebelumnya terabaikan, Amartha telah membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024. Inklusi keuangan yang lebih baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Amartha memiliki visi yang ambisius untuk menjadi platform fintech terkemuka di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi AI dan fokus pada keberlanjutan, Amartha siap menghadapi tantangan industri fintech dan meraih peluang di masa depan.
Amartha siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Dengan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi, Amartha optimistis dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, mewujudkan visinya untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. (alief/syam)