CakrawalaTekno
AI dan 5G di Indonesia Akan Tumbuh Secara Eksponensial di Tahun 2029
Rifinet.com, Jakarta – Indonesia bersiap menghadapi gelombang transformasi digital yang didorong oleh perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) dan jaringan 5G. Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (Wantrii) memprediksi pertumbuhan adopsi AI di berbagai sektor industri akan mencapai angka double digithingga tahun 2029.
Optimisme ini didasari oleh indikator kuat seperti meningkatnya jumlah pusat data di Indonesia dan adopsi AI yang masif di tingkat global. Ketua Umum Wantrii, Fadli Hamsanini, mengungkapkan keyakinannya bahwa AI dan 5G akan menjadi kekuatan pendorong utama dalam transformasi digital di Indonesia. “Saya melihat dalam 5 tahun ke depan, adopsi AI di semua sektor industri akan mengalami double digit growth,” ujar Fadli dalam Konferensi Pers Hackathon 2024 di Jakarta, Rabu (23/10).
Fenomena ini sejalan dengan tren global. Data menunjukkan hampir 7 miliar orang di seluruh dunia telah memanfaatkan teknologi AI, dan angka ini terus bertambah. Fadli menambahkan, perkembangan pusat data di Indonesia menjadi fondasi penting bagi akselerasi adopsi AI.
Namun, optimalisasi AI membutuhkan infrastruktur jaringan yang kuat dan stabil. Di sinilah peran penting 5G dalam menyediakan bandwidth tinggi dan latensi rendah yang dibutuhkan untuk mengolah data besar dan menjalankan aplikasi AI yang kompleks. “Perkembangan AI yang pesat akan selaras dengan perkembangan jaringan 5G di tanah air,” tegas Fadli.
Optimisme Wantrii diperkuat oleh data dari PT IBM Indonesia yang mencatat lonjakan permintaan AI generatif hingga berkali-kali lipat pada September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. President Director PT IBM Indonesia, Roy Kosasih, menyatakan bahwa hampir semua korporasi berlomba-lomba mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. “Jika korporasi tidak menggunakan AI generatif, mereka akan tertinggal dari kompetitornya,” ungkap Roy.
Survei Bisnis Value yang dirilis IBM menunjukkan hampir 40% perusahaan di Indonesia dan global telah memanfaatkan AI. Sektor perbankan, asuransi, layanan finansial, manufaktur, dan jasa menjadi pengguna utama solusi AI IBM.
Implementasi AI di Indonesia menjanjikan berbagai peluang. AI dapat mengambil alih tugas-tugas repetitif dan memungkinkan tenaga kerja fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan keterampilan tingkat tinggi, mengoptimalkan proses bisnis, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, menganalisis data dalam skala besar dan memberikan wawasan berharga untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, serta membantu perusahaan mengembangkan produk dan layanan baru yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Namun, ada pula tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasi AI di Indonesia. Indonesia masih kekurangan tenaga ahli di bidang AI. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan AI yang komprehensif. Meskipun jaringan 5G sedang dikembangkan, akses internet yang merata dan terjangkau masih menjadi kendala di banyak daerah. Pemerintah perlu menyusun kerangka regulasi yang jelas dan etis untuk mengarahkan pengembangan dan penerapan AI di Indonesia. Penggunaan AI harus memperhatikan aspek keamanan data dan privasi individu.
Pemerintah memiliki peran krusial dalam mendorong adopsi AI di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain membangun infrastruktur digital yang kuat dan merata, mengembangkan program pendidikan dan pelatihan AI yang berkualitas, menyusun regulasi AI yang mendukung inovasi dan melindungi kepentingan masyarakat, dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi dalam pengembangan dan penerapan AI.
Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mengakselerasi adopsi AI, yaitu berinvestasi dalam riset dan pengembangan AI, menerapkan AI dalam proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam implementasi AI, dan bekerja sama dengan pemerintah dan akademisi untuk mengembangkan ekosistem AI yang berkelanjutan.
Perkembangan AI dan 5G di Indonesia menunjukkan potensi yang sangat besar untuk mendorong transformasi digital di berbagai sektor. Dengan dukungan pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, Indonesia dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing di era digital. Namun, perlu diingat bahwa implementasi AI juga harus dilakukan secara bertanggung jawab dan etis untuk memastikan bahwa teknologi ini memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. (nova/fine)