Connect with us

RaksasaBisnis

Valve, Raksasa Industri Game dengan Jumlah Karyawan Mini, Divisi Steam Hanya 97 Orang

Published

on

Rifinet.com – Valve, perusahaan di balik platform distribusi game PC raksasa, Steam, ternyata hanya mempekerjakan 336 karyawan pada tahun 2021. Data ini terungkap dari dokumen gugatan antitrust Wolfire melawan Valve yang bocor.

Meskipun menjadi pemain utama di industri game PC, Valve memilih struktur perusahaan yang ramping. Dokumen tersebut merinci jumlah karyawan dan gaji kotor di berbagai divisi Valve selama 18 tahun, termasuk divisi “Admin”, “Games”, “Steam”, dan “Hardware” yang baru muncul pada tahun 2011.

Menariknya, pengeluaran gaji tertinggi divisi “Games” terjadi pada tahun 2017, mencapai $221 juta, meskipun tidak ada game baru yang dirilis tahun itu. Sedangkan pada 2021, divisi “Steam” hanya memiliki 79 karyawan, jumlah yang mengejutkan mengingat pengaruh besar Steam di pasar game PC.

Divisi “Hardware” juga relatif kecil dengan 41 karyawan dan gaji kotor lebih dari $17 juta pada tahun 2021. Namun, kesuksesan Steam Deck mengindikasikan kemungkinan adanya peningkatan jumlah karyawan di divisi ini.

Jumlah karyawan Valve yang sedikit ini menjadi sorotan dalam gugatan Wolfire. Mereka menuduh Valve mengalokasikan persentase kecil pendapatannya untuk pemeliharaan dan peningkatan Steam Store.

Advertisement

Meskipun Valve sebagai perusahaan swasta tidak diharuskan mengungkapkan data karyawan dan keuangannya, mereka mengklaim bahwa keuntungan per karyawannya lebih tinggi daripada Google, Amazon, atau Microsoft.

Data yang bocor ini memberikan gambaran lebih detail mengenai pengeluaran gaji Valve, yang kemungkinan masih kecil dibandingkan pendapatan besar perusahaan dari Steam. Hingga saat ini, Valve belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.