CakrawalaTekno
Gangguan Global Usai, CrowdStrike Pulihkan 97% Sensor Windows
Rifinet.com – CEO CrowdStrike, George Kurtz, mengumumkan bahwa lebih dari 97% sensor Windowstelah kembali online. Kabar ini menjadi angin segar setelah pembaruan dari perusahaan keamanan siber terkemuka tersebut memicu gangguan IT terbesar di dunia pekan lalu.
“Kepada pelanggan yang masih terdampak, kami akan terus bekerja keras hingga pemulihan penuh tercapai,” janji Kurtz dalam unggahannya di LinkedIn, Kamis (25/7/2024).
Gangguan bermula ketika CrowdStrikemerilis pembaruan rutin yang ternyata mengandung bug, menyebabkan sistem operasi Windows mengalami crash. Dampaknya terasa di seluruh dunia, mulai dari pembatalan penerbangan, penutupan bisnis, hingga gangguan operasional fasilitas medis.
CrowdStrike segera menarik pembaruan untuk mengatasi masalah ini. Namun, reputasi dan harga saham perusahaan mengalami penurunan drastis sejak insiden terjadi.
“Saya sangat menyesal atas gangguan ini dan secara pribadi meminta maaf kepada semua pihak yang terdampak. Meskipun tidak dapat menjanjikan kesempurnaan, saya berjanji untuk merespons secara fokus, efektif, dan dengan urgensi,” ungkap Kurtz di LinkedIn.
Sebuah artikel TechCrunch sempat melaporkan bahwa CrowdStrike menawarkan gift card Uber Eats senilai US$10 sebagai permintaan maaf. Namun, klaim ini dibantah oleh CrowdStrike.
“Klaim tersebut salah. CrowdStrike tidak mengirimkan gift card kepada pelanggan atau klien. Kami mengirimkannya kepada tim internal dan mitra yang telah membantu pelanggan selama situasi ini. Uber menandainya sebagai penipuan karena tingkat penggunaan yang tinggi,” jelas juru bicara CrowdStrike kepada CNBC.
Ketika ditanya tentang tujuan pemberian gift card tersebut, juru bicara CrowdStrike menyatakan, “Ini ditujukan oleh tim internal sebagai bentuk apresiasi kepada mitra eksternal kami yang bekerja tanpa lelah dengan pelanggan kami. Karakterisasi lain tidak benar.”
Meski sebagian besar sensor Windows telah dipulihkan, CrowdStrike masih menghadapi tantangan untuk memulihkan kepercayaan pelanggan dan pasar. Insiden ini menjadi pengingat penting bagi perusahaan teknologi tentang pentingnya pengujian menyeluruh sebelum merilis pembaruan perangkat lunak.