Connect with us

DenyutPasar

Bitcoin Anjlok ke Titik Terendah 2024, Investor Khawatir Aksi Jual Masif

Published

on

Rifinet.com – Harga Bitcoin terus mengalami tekanan jual, menyentuh level terendah tahun 2024 di angka US$54.057 pada Jumat (5/7). Penurunan ini terjadi di tengah aksi jual besar-besaran di pasar kripto, berbanding terbalik dengan performa saham global yang sedang mencapai rekor tertinggi.

Data CoinMarketCap menunjukkan, Bitcoin merosot hingga 5,6% dalam 24 jam terakhir, mencapai level terendah sejak Februari 2024. Koin-koin alternatif seperti Etherdan XRP juga mengalami penurunan yang lebih signifikan, beberapa bahkan melebihi 10%.

Sejumlah faktor menjadi pemicu aksi jual ini, termasuk:

  • Menurunnya permintaan untuk ETF Bitcoin AS: Kurangnya minat investor terhadap produk ETF Bitcoin AS yang baru diluncurkan menjadi salah satu penyebab utama penurunan harga.
  • Tanda-tanda aksi jual pemerintah: Spekulasi bahwa pemerintah sedang melepas token yang disita menambah tekanan jual di pasar.
  • Dampak perubahan politik AS: Ketidakpastian politik di AS juga memberikan sentimen negatif terhadap pasar kripto.
  • Kegagalan Mt. Gox mengembalikan Bitcoin: Gagalnya administrator bursa Mt. Gox mengembalikan Bitcoin kepada kreditur secara bertahap menimbulkan kekhawatiran akan aksi jual besar-besaran dari pihak Mt. Gox.

Selain itu, data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa dompet yang terhubung dengan Mt. Gox telah memindahkan tokensenilai US$2,7 miliar pada Jumat (5/7), menambah kekhawatiran akan aksi jual lebih lanjut.

Sementara itu, korelasi antara Bitcoin dan indeks saham global MSCI Inc. menurun tajam, menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini bergerak secara independen dari pasar saham.

Stefan von Haenisch, Kepala Perdagangan di OSL SG Pte., menyatakan bahwa pasar kripto saat ini sedang sepi dan didominasi oleh sentimen negatif.

Advertisement

Ia menambahkan bahwa pasar membutuhkan sinyal yang lebih dovish dari Federal Reserve(The Fed) mengenai kebijakan moneternya untuk dapat pulih.

Investor kini menantikan data pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat ini untuk mendapatkan petunjuk terbaru mengenai prospek kebijakan The Fed.

Laporan ekonomi yang lemah baru-baru ini memperkuat argumen The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.

Meskipun Bitcoin telah mencapai puncak tertinggi sepanjang masa sebesar US$73.798 pada Maret 2024, namun penurunan harga saat ini menimbulkan kekhawatiran akan kelanjutan tren bullish di pasar kripto .

Advertisement